Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Benar akan Tumbuh seperti Daun Muda (Renungan Minggu 26 September 2021)

26 September 2021   07:19 Diperbarui: 26 September 2021   07:23 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika masih di bangku sekolah, saya pernah mendengar ungkapan ini dari seorang dosen. "Kalau masih bisa dipersulit mengapa dipermudah?" Ungkapan ini merupakan trik dari guru untuk mempersulit muridnya. Mungkin itu ada nilai plusnya supaya siswa, dirangsang untuk berpikir, dan menemukan jalan keluar. Kalimat yang seharusnya adalah; "kalau masih bisa dipermudah mengapa dipersulit?" Mengapa mempersulit hal yang sederhana dan mudah?, Inilah realitas yang sering kita alami dalam kehidupan ini.

Kita sering berhadapan dengan realiita hidup, adanya persaingan dan saling menjatuhkan. Ada orang yang suka menjelekkan sesamanya, ada ada orang kerjanya menyesatkan orang lain. Orang susah, dibuat tambah susah. Orang bodoh dibuat semakin bodoh. Orang miskin tambah diinjak dan dimanfaatkan.

Hari ini Yesus mengatakan; "Barang siapa menyesatkan seorang anak kecil yang percaya ini, adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatnya pada lehernya, lalu dibuang ke dalam laut." Orang yang takberdaya, orang bodoh, orang susah itu disamakan dengan seorang anak kecil. Yesus juga mengatakan; "Jika tanganmu menyesatkan engkau penggalah. Jika matamu menyesatkan engkau cungkilah."

Ada dua hal yang mau diungkapkan oleh Yesus; 

  1. Jangan menyusahkan sesama yang lemah. Jangan mempersulit orang lain, jangan menghalang-halangi orang lain untuk datang kepada Yesus. Jangan membelokan jalan orang yang hendak datang kepada Yesus. Jangan menciptakan aturan yang menjauhkan orang dari keselamatan. 

  2. Yesus juga menyadarkan kita agar kita menggunakan anggota tubuh sesuai fungsinya. Jangan menggunakan tubuh untuk mencelakan diri sendiri.  Contoh mata untuk melihat, pepatah mengatakan mata adalah jendela dunia. Berawal dari mata, kita memandang dunia. Hidup ini suram, hidup ini gelap bila orang kehilangan penglihatan, tetapi hidup juga akan penuh penyesatan bila orang salah menggunkan matanya.

Surat Yakobus dalam bacaan kedua menjadi menarik untuk kita renungkan, sedungguhnya telah terdengar terikan besar karena kamu telah menahan upah para buru yang menuai hasil ladangmu, saatnya kamu akan meratap dan menangis atas sengsara yang akan menimpa kamu.

Kita adalah pengikut Kristus. Kita mempunyai kesempatan yang sama untuk datang kepada Yesus. Datanglah selagi ada kesempatan, jangan membuat orang lain susah. Jangan mementingkan kekayaan lebih dari keselamatan sesama. 

Jangan menganggap harta lebih penting dari nyawa manusia, Kitab Amsal 11:28 mengatakan; "Siapa mempercayakan diri kepada kekayaan, ia akan jatuh, tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda." Kita dipanggil sebagai orang-orang berjiwa besar, yang membawa keselamatan bagi sesama. Semoga***

Atambua,26.09.2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun