Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cegah Pelecehan Seksual, Ingat Kata Bang Napi "Waspadalah"

14 Juni 2021   20:06 Diperbarui: 14 Juni 2021   20:35 1879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingatkah tayangan kata Bang Napi dalam tayangan Sergap di RCTI? Katanya, "Kejahatan terjadi bukan karena niat pelakunya tetapi karena ada kesempatan, waspadalah! waspadalah!."

Kata-kata bang napi, sebenarnya mengandung pesan yang cukup padat tentang pencegahan kejahatan, termasuk kejajatan pelecehan seksual. Hal ini bukan berarti kita mengafirmasi pelaku kejahatan tetapi lebih merupakan pesan preventif. Pencegahan sebelum semuanya terjadi.

Kita sadari bahwa kasus pelecehan seksual bukan persoalan kemarin. Masalah pelecehan seksual sudah ada sejak adanya peradaban manusia. Bahkan zaman sekarang, justru semakin menjadi-jadi. Rasanya sulit untuk kita putuskan mata rantainya.

Kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap dua orang gadis di Kupang, Nusa Tenggara Timur oleh YT (41), pria yang berprofesi sopir truk, semakin membuka mata kita bahwa hingga saat ini kasus pelecehan, pemerkosaan dan sejenisnya, masih terus terjadi.

Perkembangan teknologi memang di satu sisi memudahkan kita, tetapi ada efek negatifnya, bila kita salah menggunakannya. Terungkap bahwa korban dibujuk menggunakan ponsel, dan juga facebook.

Menurut saya, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan:

1. Dewasa dalam menggunakan media komunikasi. 

Jangan cepat--cepat percaya dengan rayuan gombal, iming-iming di dunia maya. Dewasalah dalam menanggapi tawaran dunia maya. Jangan tergiur dengan rayuan sesaat, apa lagi pada orang yang tidak kamu kenal.

2. Butuh pengawasan orang tua.

 Bagi anak-anak dan remaja, yang masih labil, perlu adanya pengawasan dan pendampingan orang tua. Jangan memberi kebesan bagi anak yang berlebihan.

Tugas orang tua adalah mendidik anak, termasuk pendidikan moral dan iman. Sehingga secara perlahan-lahan, nilai-nilai iman dan moral tertanam dalam diri anak.

3. Kembali kepada diri sendiri. 

Hati-hatilah membawa diri dan menanggapi perkembangan zaman. Hukum moral tertinggi adalah, lakukanlah yang baik dan elakilah yang jahat. Zaman berkembang begitu cepat karena itu, kita harus bijak menanggapi perkembangan zaman supaya anda tidak tergilas oleh perkebangan dunia. Jangan tergiur dengan cinta sesaat.

4. Waspadalah dan jangan memberikan peluang. 

Ingat kata bang napi, "kejahatan terjadi bukan karena niat pelaku tetapi karena ada kesempatan."

Bijaklah menanggapi rayuan gombal yang datang. Perdalamlah iman, karena itulah kekuatan terbesar menentang godaan yang datang.

Atambua, 14.06.2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun