Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tahbisan Imam Baru Keuskupan Atambua, "Engkaulah Imam Hingga Kekal"

31 Mei 2021   23:29 Diperbarui: 1 Juni 2021   00:10 2234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto.komsos.ka./Upacara Tahbisan Imam Baru, Rm. Edelbertus Silab, Pr/ oleh Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr, Uskup Atambua

Senin, 31 Mei 2021, bertempat di Aula Santo Dominikus, Emaus, Atambua, NTT, Uskup Atambua Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr, mentahbiskan Diakon Edelbertus Silab, Pr, menjadi imam untuk Keuskupan Atambua.

Upacara pentahbisan berlangsung sederhana namum khusuk, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Umat yang hadir juga dibatasi, dan perayaan ekaristi berlangsung singkat.

Ada beberapa hal menarik dari momentum pentahbisan imam tahun ini di Keuskupan Atambua yakni:

1. Hanya satu orang diakon yang ditahbiskan. Biasanya tahbisan imam baru lebih dari satu orang, namun tahbisan tahun ini, hanya satu orang dan ditahbiskan dengan jumlah kehadiran umat dan keluarga dibatasi. Upacara tahbisan pun dilaksanan di aula dan bukan di paroki.

Foto.komsos.ka/foto bersama imam baru
Foto.komsos.ka/foto bersama imam baru
2. Upacara tahbisan dilaksanakan pada masa pandemi. Jumlah kehadiran umat pun terbatas, sesuai dengan protokol covid-19. Tidak seperti tahun--tahun sebelumnya yang melibatkan banyak orang.

3. Perayaan tahbisan imam baru, bertepatan dengan penutupan bulan Maria. Karenanya, perlu meneladani kerendahan hati bunda Maria, serta belajar dari kesederhanaan Maria.

Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, Pr dalam homilinya menekankan pentingnya seorang imam bekerja sama dengan umat serta dalam hidup berkomunitas.

"Jadikanlah Tuhan sebagai sumber kebahagiaan, melayani dengan sukacita dan belajar bersama umat, sebab kita juga manusia lemah yang juga membutuhkan bantuan dari orang lain." Katanya.

Pesan Uskup bagi imam baru agar, setia  belajar dan menemukan kehendak Ilahi dalam karya pelayanan.

Foto.komsos.ka/misa tahbisan dengan penerapan protokol kesehatan
Foto.komsos.ka/misa tahbisan dengan penerapan protokol kesehatan
"Belajarlah untuk menemukan kehendak Ilahi dengan kerendahan hati. Belajar untuk menemukan kehendak Allah, dalam karya pelayanan dan berceritalah tentang karya agung Allah." Katanya lagi.

Memang, untuk menjadi imam bukanlah persoalan mudah dan tidak ditempuh dalam waktu yang singkat. Perjalanan menuju puncak imamat, ditempuh bertahun--tahun, terkadang Tuhan mengintervensi dan menginterupsi sesuai dan seturut kehendak-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun