Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lingkungan Kerja Toksik? Jangan Baper! Jalankan Tugasmu dan Beradaptasilah!

22 Mei 2021   11:06 Diperbarui: 22 Mei 2021   13:17 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar.haibunda.com


Salah satu kesulitan yang sering dihadapi oleh manusia adalah soal lingkungan kerja yang toksik. Banyak orang gagal mengatasinya hingga akhirnya memilih untuk mundur karena tidak tahan dengan lingkungan yang demikian. Sesama atau rekan kerja sering menjadi "racun" bagi orang--orang sekantornya sendiri.

Pada umunya yang melatarbelakangi lingkungan kerja tidak nyaman soal kepribadian seseorang, termasuk persaingan dan kecemburuan. Hal--hal semacam ini sudah sering saya temukan dan alami.

Yang namanya manusia itu makhluk dinamis, ia terus berubah seiring berjalannya waktu. Hari ini baik, tetapi besok belum tentu. Atau di depan baik tetapi di belakang penuh kebusukan.

Pengalaman hidup seiring membawa kita pada kesimpulan bahwa orang yang suka gosip, ngotot, sering komentar, teriak sana--sini itu tanda orang yang tidak beres dengan dirinya.

Ada keterpecahan dalam diri hingga kadang berlebihan dalam berekspresi. Mungkin cemburu, iri hati, ada masalah dalam dirinya, hingga melihat semua hal tidak ada yang baik.

Berhadapan dengan lingkungan kerja yang toksik seperti ini, sebaiknya jangan baper. Kita harus memiliki amunisi tersendiri untuk tetap berkarya tanpa harus termakan racun. Cobalah sadari bahwa bila anda terpancing, maka anda akan masuk dalam club orang--orang murahan.

Saya sudah sering berhadapan dengan orang--orang seperti ini, tapi itu bukan masalah serius bagi saya. Pada awalnya saya terpancing tetapi seiring berjalannya waktu saya pun sadar dan tetap enjoy meski berada pada posisi toksik.

Saya punya beberapa trik tersendiri untuk mengatasi masalah toksik.

1. Lakukan tugasmu dengan tanggung jawab. Hal pertama adalah kembali ke diri sendiri. Kita harus melakukan tugas kita secara bertanggung jawab. Jangan lalai dan mengambil hak orang lain. Kepribadian harus baik, karena inilah modal dasar untuk menangkis semua racun yang masuk.

2. Jangan terpengaruh dengan ocehan orang lain, bila hal itu tidak benar. Bila ocehannya benar, harus segera berbenah dan memperbaiki diri. Tidak ada yang sempurna di bawah matahari. Belajarlah dari kesalahan untuk terus berkarya.

3. Jangan beringas, bila berhadapan dengan orang--orang yang suka menyebarkan virus. Hadapilah dia dengan tenang dan sabar, tetaplah menguasai diri. Jangan sampai anda terpancing untuk sama dengannya. Lantas dimana perbedaan anda dengan dirinya? Anda adalah orang berkelas, tunjukkanlah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun