Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sibling Rivalry, Bagian dari Kisah Masa Kecil yang Menarik

8 April 2021   08:41 Diperbarui: 8 April 2021   08:48 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya dilahirkan dalam keluarga yang besar yakni tujuh bersaudara, lima putra dan dua putri. Almarhum bapak berprofesi sebagai guru sedangkan mama, adalah ibu rumah tangga.

Upah seorang guru di pedalaman waktu itu, tak seberapa, bila dibandingkan dengan zaman sekarang. Kalau soal kebutuhan makan minum rasanya cukup, tapi kalau soal biaya sekolah tujuh orang anak itulah yang sering menjadi masalah dalam keluarga.

Hidup dalam keluarga dengan tujuh bersaudara rasanya menarik, tetapi juga ada suka--dukanya. Sering ada persaingan, perselisihan, kecemburuan, hanya untuk merebut perhatian orang tua. Menjadi masalah bila orang tua seolah memilah---milah dalam mengasihi anak---anaknya.

Berulang--ulang terjadi pertengkaran karena Sibling rivalry alias persaingan saudara kandung. Namun pertengkaran itu menjadi cerita dan kisah menarik setelah dewasa.

Waktu masih usia sekolah dasar, saya pernah bertengkar dengan kakak perempuan karena saya merasa bahwa bapak lebih memperhatikan dia, ketimbang kami yang lain. Permintaannya selalu dipenuhi bila dibandingkan dengan kami yang lain.

Setelah bapak meninggal dan saya tumbuh menjadi dewasa, saya bisa memahami mengapa bapak mengistimewakan kakak daripada kami yang lain. Dia adalah anak ketiga, pertama dan kedua laki--laki, rupanya bapak merindukan anak ketiga adalah perempuan dan kerinduan itu menjadi kenyataan, jadi bapak lebih perhatian padanya ketimbang kami.

Atas pengalaman ini maka berkesimpulan bahwa Sibling rivalry atau persaingan saudara kandung, sering juga di sebabkan oleh orang tua. Sikap dan perlakuan orang tua sering mengundang kecemburuan di antara saudara dan saudri kandung.

Jadi, sibling rivalry sering terjadi karena memperebutkan kasih sayang orang tua. Persaingan ini akan mengandung unsur kompetisi, kecemburuan, marah, hingga benci. Anak akan cemburu bila perhatian orang tua tidak seimbang.

Wendy Mogel, seorang psikolog klinis yang juga penulis The Blessing of a Skinned Knee dan Voice Lessons for Parents, mengatakan bahwa kesalahan yang sering orang tua lakukan yang akhirnya memperkuat sibling rivalry, yakni membuat salah satu anak salah. Mogel memberi contoh kasus, saat salah satu anak memukul saudaranya dengan mainan, Bunda tentu akan mengatakan yang memukul itu yang salah.

"Tapi ini bukan pengadilan. Anda tidak menimbang bukti, Anda harus memahami perasaan," kata Mogel, mengutip Washington Post.

Berdasarkan pengalaman saya, sibling rivalry umumnya terjadi pada masa anak--anak. Seiring berjalanannya waktu dan bertambahnya usia, tidak ada lagi perbedaan kasih sayang orang untuk anak--anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun