Sikap seperti ini, jelas membingungkan simpatisan partai. Inilah yang membuat segelintir petinggi partai berinisiatif hendak menyelamatkan partai, termasuk sikap mereka katanya, mendekati Moeldoko yang dianggap memiliki imtegritas, mengembalikan partai pada masa kejayaannya.
Menurut saya, yang harus dilakukan adalah memperbaiki persoalan di internal partai. Agus Harimurti Yudhoyono, (AHY), harus mengunpulkan semua fungsionaris partai, baik tingkat daerah maupun pusat untuk menegaskan komitmen dan loyalitas mereka terhadap pimpinan yang sah, bukan mengutamakan konfrensi pers, dan menuding pihak lain, apa lagi pihak di luar partai, sebagai ancaman.
Bila semua pengurus mulai dari kecamatan hingga pusat, bulat mendukung kepemimpinan AHY maka, isu kudeta dan perebutan paksa ketua umum, tidak akan mungkin terjadi.
Belajarlah dari kata-kata Soekarno, bahwa musuh berbahaya adalah musuh dari dalam, bukan dari luar. Musuh dari luar mudah dikalahkan tetapi sulit ketika harus berhadapan dengan 'musuh dalam selimut.'
Justru dengan adanya pernyataan terang-terangan dari AHY, juga SBY, makin membuat mereka yang dicurigai semakin berani untuk bersuara, seperti kata Marzuki Alie;
"Jadi, pemimpin itu harusnya wise. Apalagi terhadap internal. Menyebut nama internal di depan publik, itu kan sudah menunjukkan ketidak wise. Kalau ada masalah ya selesaikan di internal, tidak usah di bawa ke muka publik," kata Marzuki dalam Acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne yang dikutip VIVA, Rabu, 3 Februari 2021.
Cobalah untuk mengambil langkah yang pas yakni, konsolidasi di internal partai, baik di daerah maupun di tingkat pusat. Biarkan mereka memberikan tanggapan dan masukan tentang langkah yang harus diambil, bukan menuduh segelintir orang dan pihal luar, apa lagi mencatut nama Presiden Jokowi.
Saya yakin bila yang terjadi adalah saling menuding, yang menimbulkan tanggapan pro-kontra maka, kita pasti bertanya siapa yang diuntungkan? yang jelas Moeldoko. Ia makin dikenal luas, pamornya makin naik, meski SBY turun gunung dan mempertahankan eksistensi dan kehormatan partai berlambang bintang tersebut.
Atambua, 27.02.2021