Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beradven Saat Pandemi Covid-19

24 November 2020   10:50 Diperbarui: 24 November 2020   12:16 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 22 November 2020 kemarin, Gereja Katholik merayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Tuhan adalah Raja, tetapi raja paradoksal. Raja bukan seperti raja di dunia. Ia adalah raja yang datang untuk melayani, raja yang direndahkan, bahkan lebih hina dari manusia, raja yang ditinggikan di salib demi keselamatan manusia.

Perayaan Kristus Raja Semesta Alam  sekaligus juga merupakan perayaan puncak dari lingkaran tahun liturgi A/II,  puncak masa biasa dengan warna liturgi adalah hijau. Artinya minggu depan, umat Katholik mulai memasuki masa Adven, dengan warna liturgi adalah ungu.

Peredaran waktu telah menghatar kita ke penghujung tahun 2020. Semuanya terus bergerak dan berubah. Filsuf Yunani kuno, Herakleitos mengatakan, "Segala sesuatu berubah, tidak ada yang tinggal tetap, keculi perubahan itu sendiri." Waktu berubah dan kita pun berubah dalam waktu.

Apa itu Adven?

Pada penghujung tahun, umat Katholik di seluruh dunia pun mulai memasuki masa adven. Apa itu Adven? Adven, berasal dari kata bahasa Latin, 'adventus' yang berarti kedatangan. Kita bertanya siapa yang datang? Tuhan kita Yesus Kristus. Dialah yang akan datang ke dunia.

Kedatangan Tuhan dilihat dalam hubungan dengan tiga dimensi waktu, waktu lampau, waktu kini dan waktu yang akan datang.

Pada masa adven, kita diberi kesempatan untuk mempersiapakan diri untuk memperingati kedatangan Tuhan pada masa lampau, ribuan tahun silam. Kita mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan pada masa kini. Tuhan akan datang dan berdiam di hati kita, menyertai perjuangan hidup kita. Kita juga menyiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan pada akhir jaman. Inilah momentum kedatangan Tuhan yang harus kita dipersiapkan pada masa adven.

Masa adven atau masa persiapan menantikan Tuhan. Persiapan ini berlangsung selama empat minggu. Minggu adven Pertama, membawa pesan dalam bacaan injil yakni, berjaga-jaga. Minggu adven kedua membawa pesan kesabaran. Kita harus bersabar dalam menantu. Minggu adven ketiga, membawa pesan sukaci. Bersukacita sebab penyelamat kita sudah dekat. Minggu adven keempat membawa pesan kelahiran. Tuhan akan lahir ke dunia, dan Tuhan akan lahir di hati kita.

Beradven di tengah Pandemi Covid-19

Perayaan Adven tahun ini tidak seperti biasanya. Kita beradventus di tengah penyebaran virus corona. Kita sadari bahwa wabah virus covid-19, yang membunuh siapa saja tanpa ampun memaksa kita untuk merayakannya dengan tetap pada protokol kesehatan. Kita harus menyusaikan diri dengan penyebaran virus corona.

Kita mengikuti perayaan ekaristi dengan tetap menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar, (PSBB). Perayaan ekaristi pun akan diatur, beberapa kali misa, dan dibagi perwilayah, sehingga kehadiran umat benar-benar dibatasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun