Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kemarau Hati

22 Oktober 2020   13:14 Diperbarui: 22 Oktober 2020   14:18 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa di balik senyuman manismu ada kebencian? Ceria yang kau tampakan hanya untuk menutupi luka yang kian melebar di dasar hati. Cukup sudah sandiwara yang kau berikan. Biarkan bibir  membahasakan dengan jujur kemarau yang terus datang menggersangkan jiwa.

Bertahun-bertahun bersama bukanlah modal untuk mengahadirkan bahagia yang dirindukan. Bersama hanya menambah jarak antara dua hati yang hendak bersatu. Jujurlah pada diri. Katakan sejujurnya agar sakit yang tersimpan tidak terlalu dalam. Akhiri saja sandiwara ini, biar hati terbang mengangkasa menjemput bahagia yang telah lama pergi.

Ijinkanlah bahagia datang menyapu benci yang sekian lama menetap di hati. Sudalah... jangan berkata benci, bila rindu selalu datang. Biarkan badai kebencian pergi agar senyuman yang kau taburkan bukan sekedar pemanis di bibir.

Atambua, 22.10.21

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun