dok.pri            Â
Catatan awal                     Â
As'Tanara, merupakan salah satu Yayasan katholik, milik Keuskupan Atambua, yang bergerak di bidang pendidikan. Sekolah sekolah yang berada dalam naungan Yayasan As'Tanara, berjumlah 58 sekolah dengan rincian: Tk 5, SD, 49, SMP, 3 dan SMA 1, yakni SMA Katholik Surya Atambua, semuanya tersebar di wilayah Dekenat Belu Utara Keuskupan Atambua.
Hingga kini, usia Yayasan Astanara sudah mencapai 119 tahun, ini berarti sudah banyak memberikan kontribusi cukup, di bidang pendidikan, di wilayah Keuskupan Atambua dan Kabupaten Belu. Dulu kita hanya kenal sekolah sekolah Katholik. Karena itu banyak orang hebat yang kita miliki sekarang merupakan output dari sekolah sekolah binaan As'Tanara.
Persoalanya yang dihadapi
Seiring berjalannya waktu, dan dalam usia yang tidak muda lagi ini, Yayasan As'Tanara, mengalami pasang surut, tertatih tatih. Cerita dulu yang membanggakan kita, baik dari segi kwalitas, kwantitas dan juga fasilitas, kini hanyalah kenangan masa lalu. Kita bersyukur, hingga kini, masih ada beberapa sekolah yang masih eksis, dengan kwalitas yang membanggakan misalnya, SMA K Surya, SMP K DON BOSCO, SDK ST. THERESIA dan SDK ST. YOSEPH.
Ada beberap hal yang terjadi, Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
1. Banyak sekolah milik pemerintah dengan dengan fasilitas memadai membuat sekolah swasta makin tenggelam.
2. Perhatian pemerintah dengan memgutamakan sekolah negri semakin menambah kesenjangan antara sekolah swasta dan negri.
3. Adanya pendapat pemerintah tentang sekolah gratis, semakin menyulitkan sekolah swasta. Banyak orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya ke negri, yang serba grstis dan mulai tinggalkan sekolah Katholik.
Impian ke dekepan
Yayasan Pendidikan As'Tanara, perlahan lahan mulai berbenah diri, melihat situasi yang ada. Hingga kini Yayasan As'tanara berupaya dan bekerja sama dengan para kepala sekolah agar sekolah swasta mempertahankan kwalitas, dengan ini kepercayaan masyarakat menyekolahkan anak anak di sekolah swasta tetap ada.
 Tantangan kita adalah, harus bisa membiaya sendiri, mandiri, berkwalitas, dan jangan menjadikan dana BOS sebagai sumber utama, apalagi dengan adanya pemotongan dana bos untuk pos biaya guru honerer yang belakangan ini hanya 15%.                                 Â