Mohon tunggu...
Cosmas Handa Dwi Putra
Cosmas Handa Dwi Putra Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah

Seorang Pengajar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, lebih senang memikirkan tentang sesuatu yang menyenangkan, jadi diri sendiri yang selalu melibatkan Tuhan dalam segala hal. Asal Tuhan dimuliakan dan sesama di abdi dengan tulus ikhlas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cinta dalam Tindakan Nyata

25 November 2022   15:14 Diperbarui: 25 November 2022   15:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

(Sebuah refleksi atas Bacaan dari Injil Markus 2:1-12)

     "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu! Bdk. Mrk.2:10"

Menjalani kehidupan panggilan di Seminari, rasanya tidak akan pernah terlepas dari sebuah tanggung jawab. Baik itu tanggung jawab dalam tugas kebidelan ataupun dalam tugas yang lain. Dalam benak saya, semua manusia tentu mempunyai tanggung jawab yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. 

Namun, seringkali masih ada rasa bahwa apabila itu bukan menjadi tanggung jawab saya, maka saya tidak akan mengerjakannya. Dalam perikop Injil Markus mengenai orang lumpuh yang disembuhkan, saya tersentuh akan sikap dari orang-orang yang membawa orang lumpuh itu kepada Yesus. Bahkan mereka rela dengan berbagai cara untuk bisa membawa orang yang lumpuh itu walaupun dengan cara yang sulit dan mengandung banyak resiko. 

Saya sadar, bahwa dalam kehidupan sehari-hari seringkali saya masih bergulat pada apa yang menjadi tanggung jawab saya saja dan kurang peka akan kebutuhan orang lain. Memang tidak ada salahnya apabila mengerjakan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Akan tetapi, itu semua pada akhirnya akan mengarah pada motivasi dan tujuan pribadi saja. Kiranya sabda Yesus tersebut telah menggerakkan hati saya untuk berani keluar dari zona nyaman saya dan berani untuk berhadapan dengan realita konkret yang ada di luar diri saya.

Saya tidak dapat mengetahui apa motivasi empat orang yang mau untuk bersusah payah menggotong orang lumpuh itu kepada Yesus, namun yang lebih saya maknai adalah pengorbanan dan rasa kasih kepada sesama. 

Keempat orang tersebut bisa saja hanya disuruh atau hanya sekadar menjalankan perintah sebagai kewajiban. Akan tetapi, seseorang tidak akan berbuat sesuatu tanpa didasari motivasi yang kuat. Pasti ada sesuatu yang menggerakkan seseorang untuk berbuat baik kepada sesamanya yang menderita. 

Saya pun juga tertarik akan kata-kata dari para ahli Taurat yang juga hadir untuk menyaksikan sendiri apa yang dibuat oleh Yesus kepada orang lumpuh itu. Bisa saja orang hanya menghakimi dan hanya mengedepankan omongannya saja tanpa disertai tindakan nyata. Berbeda dengan keempat orang tadi, yang tidak banyak bicara namun segera melakukan yang terbaik bagi saudara yang menderita. Para ahli Taurat justru hanya mengomentari dan lebih mempersoalkan tentang kuasa mengampuni. 

Dalam hal ini, kiranya menjadi jelas bahwa segala sesuatu tidak akan pernah terlaksana apabila hanya berhenti pada kata-kata tanpa disertai tindakan yang nyata.

Pada akhirnya, saya menyadari bahwa terkadang saya masih sama seperti para ahli Taurat yang hanya bisa berkomentar dibelakang dan tidak bisa memberi kontribusi yang nyata demi kebaikan bersama. Akan tetapi, saya akan terus berusaha untuk dapat menggerakkan hati dan motivasi agar dalam setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan dapat selaras dan sesuai dengan maksud dan demi cinta kepada Tuhan dan sesama. 

Semoga ini semua tidak hanya sekadar kata-kata, namun bisa terwujud dalam tindakan yang nyata dan muncul dari lubuk hati yang terdalam untuk semakin mengusahakan yang terbaik bagi Tuhan dan sesama. Terima kasih dan Berkah Dalem.

Kentungan, 13 Maret 2015

Cosmas Handa Dwi Parmuda Putra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun