Mohon tunggu...
Corry LauraJunita
Corry LauraJunita Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Tsundoku-Cat Slave

-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review Buku "Pasukan Buzzer"

30 November 2021   22:32 Diperbarui: 30 November 2021   22:52 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Pasukan Buzzer merupakan novel karya Chang Kang-Myoung.  Pasukan Buzzer merupakan kisah dari Sam-goong, Chatatkat, dan 01810, tiga orang Buzzer dari Korea Selatan. Tiga rekan ini merupakan anggota dari sebuah tim yang bernama Tim Aleph. Awalnya Tim Aleph ini adalah penyedia jasa marketing seperti promosi dan endorse. 

Selain itu, Tim Aleph juga menerima permintaan untuk melakukan kampanye hitam pada produk-produk tertentu dengan memberikan komentar negatif di media sosial atau di web produk yang mereka incar. Pembunuhan karakter juga menjadi sumber penghasilan dari Tim ini.

Bagi Tim Aleph, tidak peduli siapa yang mempekerjakan mereka, selama mereka mendapatkan bayaran yang memuaskan, maka mereka akan melakukan segala cara untuk membuat kekacauan di dunia maya. Keahlian mereka dalam memanfaatkan sosial media mulai dilirik oleh sebuah kelompok yang tidak diketahui identitasnya untuk menghancurkan sebuah situs yang dikenal sebagai Cafe Jumda selama satu bulan

Cara yang mereka lakukan sesungguhnya tidak berbeda jauh dengan yang sudah umum terjadi di Indonesia yaitu dengan membuat akun kloning atau akun alter. Kenapa bukan akun anonim? Nah, disinilah menariknya metode buzzer Korea ini. Mereka benar-benar menggunakan akun orang yang memiliki identitas, kehidupan dan latar belakang . 

Bukan sekedar akun kosong yang ribut-ribut di internet. Identitas-identitas palsu ini disediakan oleh organisasi yang membayar mereka. Sehinga saat ada yang melakukan pengecekan silang terhadap akun-akun ini, mereka akan menemukan bahwa orang ini "ada". Sungguh mengerikan bahwa ada kelompok yang begitu berkuasa hingga bisa menciptakan individu yang terlihat nyata tetapi orangnya entah siapa.

Amarah dan kebencian adalah cara paling ampuh untuk memancing emosi publik (hal 52)

Tim Aleph benar-benar mengerti cara mempermainkan psikologi anggota komunitas yang mereka targetkan. Pasukan Buzzer tahu bahwa mereka harus memancing emosi, bukan logika (hal 7). Tim Aleph memanfaatkan emosi kolektif pengguna yang timbul jika menghadapi musuh bersama. 

Perdebatan akan muncul, dan tim Aleph akan memanasinya dengan komentar-komentar di sana-sini menggunakan aku-akun palsu yang mereka miliki. Dengan mengadu domba iniah situs yang mereka targetkan akhirnya ditinggalkan para anggotanya.

Kombinasi yang tepat antara kebohongan dan kebenaran menghasilkan efek yang jauh lebih besar daripada 100% kebohongan.

Satu tugas berakhir ke dengan tugas lain. Imbalan yang diberikan semakin besar, tingkat kesulitannya juga semakin tinggi. Tim Aleph tanpa sadar mereka menjadi pion bagi kelompok yang memiliki kepentingan politik yang bisa mengguncang sebuah negara.

Buku Pasukan Buzzer diawali dengan pengenalan tiga tokoh dibalik Tim Aleph. Pengenalan ini termasuk cara kerja di balik keberhasilan kerja mereka sebagai buzzer yang akhirnya membuat mereka dilirik oleh kelompok rahasia. Chang Kang-Myoung memilih metode bercerita yang tidak umum dalam sebuah novel yaitu dengan menggunakan bentuk transkrip wawancara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun