Mohon tunggu...
Corry LauraJunita
Corry LauraJunita Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Tsundoku-Cat Slave

-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review Buku "The Midnight Library"

7 Oktober 2021   18:28 Diperbarui: 7 Oktober 2021   18:45 1497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpustakaan tengah malam The Midnight Libabry | Sumber: www.gramedia.com

Cerita dalam buku ini sederhana yaitu kita diajak melihat pilihan-pilihan kehidupan yang Nora jalani. Hal ini bisa berakibat  pembaca bosan karena hanya dibawa melompat dari satu kisah ke kisah kehidupan Nora yang lain. Kita tidak akan menemukan cerita-cerita menegangkan atau plot twist mengejutkan di buku ini. 

Tetapi, kita akan menyaksikan perkembangan Nora dari seorang yang depsresi, perlahan mulai mengenali dirinya, menemukan apa yang dia cari, dan menemukan apa yang dia inginkan sebenarnya.

Semua orang pasti pernah menjadi seperti Nora. Kita membayangkan andai saja kita mnegambil suatu keputusan berbeda, andai saja kita menjadi seorang A alih-alih menjadi seorang B, andai saja saya memilih kuliah A dibandingkan kuliah B, andaikan saja saya memilih tetap bersama mantan atau sebaliknya. 

Semua pernah menyesal dan membayangkan hidup yang berbeda dari yang sedang dijalani. Nora diantara hidup dan matinya memiliki keberuntungan mewujudkan segala andai-andai itu, tetap satu andai membawa dia ke semakin banyak andai lainnya.

The Midnight Library menunjukkan bagaimana kalau kehidupan yang selama ini kita andaikan menjadi kenyataan. Melalui buku ini saya belajar, satu keputusan memang mengandung konsekuensi yang mungkin tidak akan pernah bisa berubah lagi. Konsekuensi yang menghadirkan pilihan-pilihan baru, dan keputusan-keputusan baru. 

Kadang kita lebih sibuk memikirkan hasil dan berakhir kecewa saat keputusan kita membawa hasil yang tidak sesuai dengan harapan.

Dalam sebuah versi kehidupan, Nora melakukan sebuah pidato. Nora menyadari bahwa  manusia tidap pernah puas, kebahagiaan kadang dihitung berdasarkan materi, memiliki segalanya tetapi akan selalu ada yang kurang, bahwa tidak semua harus berakhir dengan kesuksesan.

Manusia memang tidak ada  yang sempurna dan setiap kehidupan pasti ada celahnya. Mrs. Elm berkata Kau tidak perlu mengerti kehidupan. Kau hanya perlu menjalaninya. 

Depresi memang bukan hal yang bisa dianggap remeh. Semakin berkembanganya kesadaran tentang kesehatan mental, semakin kita sadar bahwa ada hal-hal di dalam kepala kita yang memang tidak bisa ditenangkan dengan kata semua akan baik-baik saja, badai pasti berlalu, semua itu hanya ada di kepalamu, kamu berlebihan, kurang beribadah, dan lain-lain.

Nora menyadari bahwa penyebab depresinya adalah kesepian. Kebutuhan untuk diharapkan dan di sayangi. Nora merasa ada lubang besar dalam dirinya dan dia berusaha untuk mengetahui isi lubang tersebut, mengatasi rasa hampa dengan berbagai teori filsafat. Kita akan menemukan banyak sekali kutipan-kutipan filsuf di buku ini. 

Semuanya mengenai hidup dan apa itu kehidupan. Nora mencari makna hidupnya dari setiap kutipan tersebut. Menariknya adalah, Mrs. Elm secara konsisten selalu menyerukan bahwa hidup itu tidak perlu dipahami. Yang terpenting adalah hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun