Mohon tunggu...
Christine Coroline Ebraw
Christine Coroline Ebraw Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi UAJY'19

Selamat membaca dan semoga bermanfaat ya...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Perbedaan Budaya di Fase Digital

8 Maret 2021   22:25 Diperbarui: 8 Maret 2021   22:32 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unpi/antaranews

Perbedaan  memang sering kali sebagai pemicu utama dalam sebuah pertikaian baik dari segi perbedaan suku, budaya, bahasa, agama, dan ras. 

Di era globalisasi banyak sekali fenomena yang tidak bisa dihindari dengan seiringnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin membuka pola pikir manusia dari berbagai aspek, mulai dari teknologi komunikasi dan informasi, ekonomi, politik, sosial, budaya, serta bahasa. 

Globalisasi bisa membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan bermasyarakat maupun setiap individu. Nah, di sini saya akan menganalisis sebuah film yang menceritakan tentang suatu permasalahan, pertikaian, ketidakrukunan yang disebabakan oleh suatu perbedaan. 

Dimana film ini merupakan suatu produksi budaya di fase digital yang hingga saat ini selalu diminati dan dikonsumsi oleh masyarakat luas (dalam negeri maupun luar negeri). 

Film juga merupakan sebuah media komunikasi yang bisa menggambarkan atau menceritakan hal-hal yang merupakan hasil dari karangan manusia atau bisa saja cerita yang diangkat dari realita kehidupan yang pernah terjadi sebelumnya. 

Dari menonton film kita dapat belajar tentang beberapa momen tertentu dalam waktu atau persepsi yang bersamaan. Dengan begitu, film juga dapat membentuk sudut pandang seseorang bagaimana memahami dunia yang pendu dengan bermacam perbedaan saat ini. 

Baru-baru ini saya menonton film yang berjudul Freedom Writes yang diangkat dari buku harian Woodrow Wilson H.S Long Beach, California, Amerika Serikat. 

Film ini bercerita tentang perjuangan seorang guru yang bernama Erin Gruwell yang cantik dan pintar dalam menghadapi murid-muridnya yang saling bermusuhan satu sama lain karena perbedaan ras sehingga saling berkelahi, membunuh, kebanggaan dan kehormatan yang saling diperjuangkan demi apa yang mereka akan miliki sehingga mereka pun selalu berfikir dan menilai semua hal tergantung pada warna kulit atau ras.

Film yang berjudul  Freedom Writers ini bisa dianalisis dengan salah satu elemen Circuit of Culture yaitu representasi. Representasi merupakan salah satu hal penting dalam memproduksi kebudayaan, karena kebudayaan merupakan dasar konsep dari representasi tersebut dan sangatlah penting. 

Seseorang akan dikatakan berasal dari kebudayaan yang sama jika kelompok manusia yang berasal dari situ membagikan pengalaman yang sama, membagikan kode-kode kebudayaan yang sama, berbicara dalam bahasa yang sama serta mereka akan saling berbagi konsep-konsep yang sama. 

Menurut Struat Hall (1997) cara memahami representasi adalah dari peran aktif dan kreatif seseorang dalam memahami dunia, menurutnya hal ini berhubungan dengan imajinasi dan imajinasi akan mempunyai makna yang berbeda terhadap setiap orang dalam memaknai imajinasi tersebut, maka dari itu akan menciptakan makna yang berbeda pada setiap individu dan tidak ada jaminan bahwa imajinasi tersebut akan berfungsi seperti yang diciptakan. 

Stuart Hall (1997) juga membagi representasi menjadi tiga yaitu; (1) Representasi reflektif, (2) Representasi intensional, dan (3) Representasi konstruksionis. 

Representasi reflektif merupakan bahasa maupun berbagai macam simbol yang berfungsi untuk mencerminkan makna. Representasi intensional adalah bagaimana caranya bahasa atau simbol tersebut mengartikan maksud pribadi dari individu tersebut. 

Selanjutnya, representasi kontruksionis yang dimana makna yang akan dikonstruksi kembali 'dalam' dan 'melalui' bahasa. Relasi antara film Freedom Writers dengan reprensitasi adalah dimana bisa kita lihat perbedaan budaya dan juga latar belakang seseorang dapat mempengaruhi orang tersebut dalam bergaul, seseorang dapat terlihat kasar dan bersifat tidak friendly dikarenakan dia hidup di lingkungan yang buruk seperti di lingkungan para preman. 

Perbedaan budaya juga mengakibatkan seseorang menjadi tidak mudah membuka diri mereka kepada orang yang tidak sama dengan mereka, dalam film tersebut para siswa cenderung berteman dengan siswa yang mempunyai kesamaan dengan diri mereka.

Mereka memilih untuk berkelompok seperti para murid negro dengan murid negro lainnya, murid dari kamboja berteman dengan sesama murid kamboja lainnya dan mereka saling bertentangan dengan siswa yang di luar circle mereka. 

Bahkan sering terjadi perkelahian antara para siswa Antara Paco yang orang Latin dengan Grant Rice dari ras negro, antara Eva Benita yang orang Latin dan Cindy Nigor yang berasal dari Kamboja. Mrs. Elin Gruwell sadar hal ini terjadi akibat adanya perbedaan warna kulit atau ras.

DAFTAR PUSTAKA

Hall, S. (2003). Representaions Cultural and Singnifiying Practice. Landon: SAGE Publication Ltd.

Jungjera. (2010). Analisis Film Freedom Writers. Diakses melalui: Filed Under.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun