Mohon tunggu...
David Suhendrik
David Suhendrik Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Linux Itu Mudah...

18 Januari 2010   10:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:24 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hayo siapa yang pernah mendengar Linux? Lalu apa yang Anda pikirkan ketika mendengarnya? Mungkin bagi sebagian orang yang kebetulan berkecimpung di dunia teknologi informasi sudah barang tentu kata-kata Linux sudah tidak asing lagi, meski mereka belum tentu pernah merasakan sensasi menggunankan sistem operasi berlogo pinguin ini. Tapi temuan saya justru mementahkan anggapan saya bahwa secara global semua orang yg berprofesi di dunia teknologi informasi belum tentu mengenal atau pernah mendengar Linux. Saya mempunyai seorang teman yang juga mahasiswa Teknologi Informasi merangkap technical support disalah satu perusahaan. Kemarin malam ketika kami berbincang-bincang mengenai tren sistem operasi bagi para mahasiswa secara spontan teman saya bertanya "Bro, aplikasi linux apaan sih?".

Wew..., betapa kagetnya saya ketika mendengar pertanyaannya  padahal saat itu juga saya sedang memainkan Sleppy (istri pertama yang running on Ubuntu 9.10 Jaunty Jackalope, -Red).

Begitu kejamnya kah dunia ini, sehingga sistem operasi yang menurut saya cukup populer tidak dikenali oleh seorang mahasiswa ataupun pekerja IT sekalipun? Lantas saya berpirkir salah siapakah ini? Apakah salah ibu atau ayah yang membelikan komputer bundled dengan windows?

Saya ingat waktu itu ketika masih kelas 1 SMP sekitar tahun 1999, masih menggunakan DOS, Lotus dan kawan-kawan dan kemudian pada tahun 2001 sudah menggunakan windows 98 dengan komputer pentium II. Waktu itu saya tidak pernah berpikir ataupun tau bahwa ada sistem operasi selain windows bahkan tentang Microsoft saja tidak tahu, tahunya cuma pacman. Bagaimana saya tahu, saya tidak pernah dikasih tahu!! Itulah alasan kambing hitam saya :D

Sebenarnya hal ini menjadi fenomena yang sudah terjadi sejak mulai maraknya komputer di Indonesia, hanya sekelumit orang yang tahu keberadaan LInux, Unix, dan Os lainnya. Karena kurangnya informasi mengenai hal tersebut, media cetak maupun elekronikpun juga masih terbatas pada lingkup politik, harga sembako, wawasan nusantara :D. Adapun media cetak maupun informasi masih terpusat di kota-kota besar dan harganya juga lumayan mahal :(.

Ada alasan klasik yang juga biasa dijadikan kambing hitam tentang ketidak tahuan orang tentang Linux, "Bayi ceprot eroh e yo windows" dalam bahasa Indonesia " Bayi lahir tahunya ya windows". Coba kita pikirkan, apa yang kita tunjukan ke si kecil ketika dia mulai mengenal komputer, windows, Linux, atau lainnya? Untungnya tidak hal ini tidak terjadi hingga stadium akut dan terjadi pergeseran makna dari yang dulunya "pergi ke toko untuk membeli komputer" kemudian menjadi " pergi ke toko membeli windows" :D. Jadi salah siapa jika Linux tidak terlalu dikenal? Tentu bukan salah saya, Anda atau ayah bunda :D, tapi memang ini merupakan fenomena yang diakibatnya dari kurangnya informasi dan sosialisasi dari semua pihak yang berkompeten (pemerintah, organinisasi non profit, komunitas).

Dari sisi penggunaan, linux memang selangkah lebih sulit daripada windows (dulu, -red) karena pada awal perkembangannya Linux masih menggunakan text mode yang cukup ribet dengan berbagai command line untuk menjalankan suatu program. Generasi berikutnya Linux sudah menyertakan GUI (Graphical User Interface) meski masih cukup kasar dan terlihat aneh bagi saya sendiri waktu itu.

Pertama kali mendengar Linux, saya cukup penasaran karena konon orang bilang Linux nggak kenal virus, Linux aman, Linux direkomendasi untuk server (meski saya belum tahu bagaimana bentuk server). Dari rasa penasaran saya mencoba mencari berbagai informasi dari internet mengenai Linux, begitu banyak review yang saya dapat menghasilkan opini subjektif bahwa Linux lebih handal daripada windows meskipun saya belum pernah melakukan instalasi ataupun menyentuhnya.

Setelah sekian bulan hanya membaca dan berangan-angan, akhirnya saya mencoba melakukan instalasi Red Hat 9. Saya tidak merasa jenuh mencoba, karena yang ada kepala hanya "Linux itu keren, bisa Linux hebat, bisa menggunakan CLI bangga banget", dari motivasi itu akhirnya saya memaksakan diri bergadang selama beberapa minggu hanya untuk melakukan berbagai macam cara instalasi yang kemudian bila muncul error penyelesaiannya adalah reinstall :D.

Hal-hal yang saya lakukan didatas tidak perlu dilakukan lagi saat ini, Linux sudah cukup populer, sangat banyak artikel trouble shooting maupun manual guide. Dan rahasia keberhasilan menggunakan Linux juga tergantung dari seberapa besar niat dan seberapa rajin membaca manual. Mudahnya Linux adalah menyertakan manual disetiap utility yang ada. Ketika mengalami masalah saat menjalankan suatu perintah di CLI (Command Line Interface) maka dengan mengetikan "man command" akan muncul manual utility yang akan dijalankan.

Meski telah menggunakan Linux sejak beberapa tahun lalu, saya juga masih cukup cupu dengan OS berbasis Unix ini, terkadang saya menuliskan error log, how to, manual guide di blog saya (http://pnyet.web.id).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun