Aku mendadak rindu
tentang petang, santap, dan helat yang lalu
atas malam di jalan yang berlampu
akan sosokmu di halte bus itu
Sayang bintang tidak bersekutu
Anggaplah waktu selalu silap
kau adalah satu yang melukat
Kenaifan bertemu dengan sipu
bimbang dan dungu saling mencumbu
Andai kusambut kau dengan dewasa
Andai pagutan kita tidak pernah binasa
Mungkin kita sudah jadi renjana
Siapa tahu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!