Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Perempuan dalam Lintasan Waktu

21 April 2019   21:04 Diperbarui: 21 April 2019   21:26 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu saja peringatan Hari Kartini bukan lagi menjadi hal yang baru, bukan lagi hal yang asing, setiap tahun diperingati dan memperingati, rasanya suntikan semangatnya telah menyatu dengan tulang tentang bagaimana seluk beluk perjuangan telah menjadi akar yang tertanam nan kokoh dalam membentuk bagaimana bangsa Indonesia saat ini, khususnya untuk perempuan Indonesia. 

Seiring berjalannya waktu, perjuangan tinggal menjadi perjuangan bersisa makna yang terus terbungkus rapi dan diam di relung. Sementara dunia terus menerus berkembang dan waktu berputar. 

Hari Kartini, akhirnya hanya menjadi Hari Kartini yang diperingati 21 April, tanpa membawa makna perjuangan itu berputar bersama waktu, dan berkembang bersama dunia. 

Tidak dapat dipungkiri, sebagian orang, bahkan kaum perempuan sekalipun kemudian menyambut Hari Kartini dengan hanya sekadar memperingati sambil memutar kembali memori lalu mendapati makna perjuangan tersebut terus ada. 

Kartini Masa Kini 

Eksistensi perjuangan melalui gagasan-gagasan R.A Kartini pada kala itu memang membukakan gerbang untuk jalan yang sangat lebar dan panjang bagi para perempuan Indonesia. 

Terdengar dari segala penjuru tentang Kartini masa kini, tentang bagaimana orang-orang memaknai kartini di era ini. "Kartini masa kini" akhirnya diromantisasi sebagai bagaimana perempuan di era ini menjalani perjuangan-perjuangannya sendiri, ya, dengan dunia yang semakin hebat, melalui pendidikan formal maupun informal yang aksesnya semakin mudah didapat bahkan ada dalam genggaman tangan rasanya perempuan masa kini sudah tidak perlu repot-repot memperjuangkan hak pendidikan agar setara.

 Gerbang yang sudah terbuka lebar, dan bentangan jalan yang panjang, sembari kaum perempuan yang terus berlari, nyatanya belum menjadi arti dari kemerdekaan perempuan yang sebenarnya. Apakah makna perjuangan hanya ditinggalkan di depan gerbang tanpa membawanya tumbuh bersama kaki-kaki kuat dalam menyusuri jalan, waktu yang berputar dan dunia yang terus berkembang?

Kaki mungkin saja berlari, namun belenggu masih saja menjadi penahan agar tidak kemana-mana.

BELENGGU BELENGGU PENAHAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun