Tenaga angin telah digunakan sejak zaman dahulu untuk keperluan seperti penggilingan gandum dan pemompaan air. Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi tenaga angin telah mengalami revolusi besar, menjadikannya salah satu sumber energi utama dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Perkembangan Kapasitas Tenaga Angin Global
Kapasitas terpasang tenaga angin meningkat drastis, dari sekitar 17 GW pada tahun 2000 menjadi lebih dari 900 GW pada tahun 2023. Wilayah utama yang berkontribusi pada pertumbuhan ini meliputi:
- Asia: China memimpin dunia dengan kapasitas terpasang lebih dari 400 GW, terutama dalam proyek ladang angin darat.
- Eropa: Negara-negara seperti Jerman, Inggris, dan Denmark berfokus pada pengembangan ladang angin lepas pantai.
- Amerika Utara: Amerika Serikat adalah salah satu pasar terbesar tenaga angin, dengan kapasitas lebih dari 140 GW.
- Turbin Angin Modern
Turbin angin modern telah mengalami inovasi signifikan, seperti berikut.
a. Ukuran dan Kapasitas: Turbin saat ini mampu menghasilkan hingga 15 MW listrik per unit.
b. Efisiensi: Desain bilah yang lebih aerodinamis meningkatkan efisiensi konversi energi.
- Ladang Angin Lepas Pantai
Proyek ladang angin lepas pantai memungkinkan eksploitasi angin yang lebih kuat dan konsisten. Contohnya adalah ladang angin Dogger Bank di Inggris, yang menjadi salah satu proyek lepas pantai terbesar di dunia.
- Teknologi Terapung
Turbin terapung memungkinkan pemanfaatan tenaga angin di perairan laut dalam, membuka peluang baru bagi negara-negara dengan zona ekonomi eksklusif yang luas.
Penurunan Biaya dan Dampaknya
Biaya listrik dari tenaga angin menurun hingga 70% dalam satu dekade terakhir, menjadikannya salah satu sumber energi yang paling kompetitif secara global. Penurunan ini didorong oleh skala ekonomi, inovasi teknologi, dan kompetisi di sektor pemasok turbin.