Mohon tunggu...
Cornelia MariaRadita
Cornelia MariaRadita Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Mahasiswa

Selamat Membaca! :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tak Melulu Soal Cinta, "Love for Sale 2" Juga Ajarkan Hidup Bijaksana di Tengah Masyarakat

25 November 2020   21:56 Diperbarui: 26 November 2020   12:31 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: via kumparan.com

Masih banyak orang yang berpandangan bahwa PNS hidupnya akan lebih terjamin dibandingkan pegawai swasta. Bahkan terkadang takaran kesuksesan dan kebanggaan adalah ketika seseorang berhasil menjadi PNS. Walau faktanya tidak semua begitu.

"Jadi PNS itu kan enak, daripada kerjaannya sekarang itu gak jelas. Mana pake jeans macam orang susah."

Lagi-lagi perkataan ibu Ican seolah menstereotipkan mereka yang bekerja sebagai pegawai swasta. Beberapa perusahaan swasta memang tidak memberikan peraturan yang begitu ketat layaknya PNS. Cara berpakaian pegawai swasta memang lebih santai dibandingkan PNS yang harus menggunakan seragam-seragam tertentu. Begitupun jam kerja yang biasanya menggunakan shift.

Kurangnya pengetahuan orang-orang akan hal ini menciptakan pandangan bahwa menjadi pegawai swasta adalah pekerjaan yang tidak jelas. Kelas sosial pun tercipta dari adanya pandangan yang melekat di masyarakat, di mana PNS seolah berada di kelas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pegawai swasta.

Kriteria Perempuan yang baik untuk Laki-laki

Source: Netflix
Source: Netflix

"Perempuan harus pandai memasak, perempuan harus cantik, perempuan harus bisa menyesuaikan diri dengan mertua dan pasangannya," perkataan-perkataan itu hingga saat ini masih kerap dilontarkan kepada perempuan.

Zaman yang telah berubah nyatanya tidak mengubah pandangan-pandangan terhadap bias gender, dan hal ini masih kerap dirasakan oleh kaum hawa.

Perlakuan ibu terhadap Arini dan Maya (Istri kakak Ican) dalam film Love for Sale 2 memperlihatkan jelas bias tersebut.

Arini yang telah diminta Ican untuk dapat bermain peran sebagai perempuan yang akan disukai ibu Ican, benar adanya diperlakukan lebih spesial oleh ibu. Ibu begitu bangga pada Arini yang cerdas, mempunyai darah Minang, pintar memasak dan cantik, tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Berbeda dengan Maya, ibu kerap berbicara sesuka hati tanpa memikirkan perasaan Maya dan menganggap Maya wanita tidak jelas karena ia sudah mempunyai anak terlebih dahulu sebelum menikah dengan kakak Ican.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun