Mohon tunggu...
Cornelia MariaRadita
Cornelia MariaRadita Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Mahasiswa

Selamat Membaca! :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tak Melulu Soal Cinta, "Love for Sale 2" Juga Ajarkan Hidup Bijaksana di Tengah Masyarakat

25 November 2020   21:56 Diperbarui: 26 November 2020   12:31 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: via kumparan.com

Beberapa negara termasuk Indonesia, masyarakatnya masih mempunyai pandangan jika melajang hingga usia matang adalah hal yang tabu. Prasangka-prasangka negatif terhadap mereka yang masih melajang kerap menghampiri.

Menikah seolah dapat mengubah status sosial seseorang, terutama di Indonesia menikah di usia kerja adalah hal yang sudah menjadi kebiasaan. Tidak heran jika mereka yang terus melajang selalu dianggap tidak normal.

"Aku ndak pernah lihat Ican bersama perempuan. Usianya sudah 32 tahun. Aku dulu sudah punya dua orang anak."

Ungkapan ibu Ican seolah menggambarkan apa yang masih dipikirkan oleh orang-orang terhadap mereka yang melajang. Ketakutan menerima pandangan buruk dari orang lain, dan adanya takaran bahagia jika menikah terus menyelimuti pemikiran ibu Ican.

Pandangan-pandangan yang kerap muncul di tengah masyarakat ini tidak melulu membuahkan hasil yang baik. Tidak jarang orang terpaksa menikah hanya untuk menghindari prasangka, tidak jarang pula justru pernikahan tidak memberi kebahagiaan.

Hal tersebut turut diperlihatkan dalam film di mana Ican akhirnya memilih jalan untuk menyewa wanita (Arini) melalui aplikasi Love,inc untuk membuat ibunya bahagia, dan mengira Ican sudah berupaya mencari wanita yang cocok dengan ibunya. Namun, hanya dalam waktu 45 hari, Ican dan ibunya justru merasa semakin sedih karena Arini yang menghilang tiba-tiba karena tuntutan pekerjaan.

Tuntutan menikah terhadap seseorang tidak bisa dianggap hal biasa oleh masyarakat, sebab menikah adalah keputusan besar yang benar-benar harus dipikirkan dan diterima secara matang. Keterpaksaan pun tidak dapat membuahkan hasil yang baik.

Strukturasi yang melibatkan gender, sosial dan budaya di tengah masyarakat terlihat jelas dalam pembahasan di atas.

Pegawai Negeri Sipil lebih terpandang

Source: Netflix
Source: Netflix

Ican bekerja di suatu perusahaan periklanan swasta, sedangkan Kakak Ican adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tidak jarang karena hal itu, Ican dibanding-bandingkan dengan kakaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun