Mohon tunggu...
Cornelia MariaRadita
Cornelia MariaRadita Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Mahasiswa

Selamat Membaca! :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harriet (2019): Wanita Tangguh yang Tebas Rasisme dengan Pedang Keberanian

11 November 2020   18:26 Diperbarui: 11 November 2020   18:34 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Johnny mulanya memaksa untuk ikut pergi bersama Minty. Namun, Minty dengan hati mulianya tidak ingin Johnny terkena imbas jika pelarian mereka gagal. Ia pun memilih untuk menghindari Johnny dan kabur seorang diri.

Perjuangan Minty untuk kabur tidak mudah. Harus berlari dari Maryland menuju Philadelphia yang merupakan markas komunitas anti perbudakan tentu begitu menguras tenaga, belum lagi ketika ia nyaris mati tenggelam.

Dengan berbekal kepercayaan bahwa "Aku jalan bersama dengan Tuhan," dan terus berdoa. Minty dapat melewati semua itu. Keberhasilannya sampai di Philadelphia membuat Minty akhirnya merubah namanya menjadi Harriet Tubman, sebagai lambang budak yang bebas.

Tanpa disadari, kita dapat melihat jiwa patriotis yang ada dalam diri Harriet. Ia begitu cerdas dalam menyusun strategi untuk memperjuangkan kemerdekaan perbudakan terhadap kulit hitam.

Harriet mulai menjemput kerabat-kerabatnya di Maryland untuk dibebaskan. Dengan penuh tekad, Harriet memimpin seluruh perjalanan para budak yang ia bebaskan dan berhasil sampai di tempat tujuan.

Melawan diskriminasi dan prasangka dalam rasisme bukanlah hal yang mudah, terutama ketika hal itu sudah melekat dalam masyarakat mayoritas.

Prangsangka kulit hitam sebagai orang jahat dan rendah turut diperlihatkan dalam film Harriet. Adegan ketika Eliza Broddes (Ibu Gideon) frustasi sebab budak-budak yang akan dijual untuk membayar hutang dicuri oleh Harriet, kemudian mulai memprovokasi sesama kulit putih untuk semakin membenci kulit hitam dengan mengatakan bahwa kulit hitam jahat dan licik.

source: youtube.com
source: youtube.com

Tanpa berfikir panjang, gerombolan kulit putih tersebut langsung menyetujui ucapan Eliza. Mereka mulai gencar mencari Harriet yang dijuluki 'Moses si Pencuri Budak', terlebih setelah mengetahui bahwa pencuri budak itu adalah kulit hitam.

Hal itu merepresentasikan kuatnya prasangka yang melekat dalam masyarakat saat itu. Diskriminasi pun ikut memainkan peran, di mana aksi sekelompok kulit putih untuk menangkap 'Moses si Pencuri Budak' ketika mengetahui bahwa orang tersebut berkulit hitam berbeda dengan kabar awal yang mengatakan bahwa 'Moses' berkulit putih.

Harriet tentu menjadi pahlawan yang sangat hebat bagi kaumnya. Jasanya yang berhasil membebaskan lebih dari 700  budak kulit hitam, menjadi inspirasi bagi banyak ras kulit hitam untuk berani mendobrak diskriminasi dan perubudakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun