Mohon tunggu...
CorMa HuLK
CorMa HuLK Mohon Tunggu... Lainnya - "Anda Tidak Perlu Menjadi Jenius Dalam Berkarya, DIY"

Mahasiswa Asal Belu, Nusa Tenggara Timur. Anggota Komunitas Relawan Grigak Yang Giat Melanjutkan Bara Semangat Rama Mangun Dalam Menebus Hutang Kepada Masyarakat Kecil.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

10 Februari 2020, Rama Mangunwijaya Mudik XXI dari Grigak

19 Februari 2020   00:10 Diperbarui: 19 Februari 2020   00:18 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Rama Mangunwijaya, Pr. | dokpri

Permohonan ini sebagai ucapan Syukur atas kehadiran Allah dalam diri Rama Mangun yang saat ini hadir dan berkarya juga di hati para donatur. Mereka telah menyumbangkan dana dalam jumlah besar ketika Panitia Persiapan Pembangunan Eco-Camp "Mangun Karsa" Grigak dibentuk dan banyak dukungan dinyatakan dari berbagai Perguruan Tinggi Khatolik Indonesia bahkan restu dari pimpinan Keuskupan Agung Semarang.

Hari ketiga memanjatkan permohonan:

"Semoga air dari sumber Pantai Grigak bisa membawa kesejukan, kedamaian, dan kesejahteraan bagi kehidupan bersama masyarakat."

Permohonan ini menegaskan betapa sentralnya kebutuhan air bagi semua makhluk hidup. Hewan dan tumbuhan adalah contoh makhluk hidup yang juga sangat membutuhan ketercukupan air demi kelangsungan kehidupan. Oleh karena itu, pemeliharaan dan perawatan sumber air di Pantai Grigak begitu penting melalui konservasi vegetasi wilayah tangkapan hujan.

Hari keempat memanjatkan permohonan:

"Semoga kesepakatan masyarakat Pedukuhan Karang untuk menghadirkan Eco-Camp 'Mangun Karsa' bisa menjadi penyalur rahmat kemurahan hati Allah bagi masyarakat yang lebih luas yaknik seluruh masyarakat Gunung Kidul."

Permohonan ini berkaitan dengan kesepatan warga Pedukuhan Karang bersama Panitia Persiapan Eco-Camp "Mangun Karsa" dalam menghadirkan Eco-Camp di Pantai Grigak. Filosofi pemberiaan nama "Mangun Karsa" mempunyai tiga tafsiran. 

Pertama; nama itu mengisyaratkan Kehendak Rama Mangun. Kedua; nama itu mengisyaratkan keinginan masyarakat sendiri untuk membangun cita-cita besar melalui pembangunan sebuah Eco-Camp. Ketiga: nama itu mengingatkan kepemimpinan Ki Hajar Dewantara, yakni: "Ing Madya Mbangun Karsa" artinya; Usaha Masyarakat Pedukuhan Karang membangun sebuah Eco-Camp diharapkan melahirkan keinginan-keinginan serupa di tengah masyarakat Gunung Kidul.

Hari kelima memanjatkan permohonan:

"Semoga Gereja bisa mengenal lebih dalam bagaimana Allah berkarya melalui Almarhum Rama Mangun dan berkenan menjadikan tokoh ini sebagai perantara doa-doa umat."

Permohonan ini khusus memberikan gambaran tentang Rama Mangun sebagai tulang punggung Gereja Nusantara dalam menghadirkan keselamatan ilahi di tengah masyarakat. Sebagai tokoh nasional Bangsa Indonesia Rama Mangun adalah pejuang kemerdekaan Negeri Republik Indonesia terhadap kebodohan, kekerdilan, kelaliman, kedangkalan, kesewenang-wenangan, dan aneka macam belenggu lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun