Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Penyuka warna biru yang demen kopi hitam tanpa gula | Mengagumimu sejak pandangan pertama | suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film | Pecandu Sastra

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kemenangan Indonesia vs China, Penantian Panjang yang Patut Dirayakan

6 Juni 2025   00:07 Diperbarui: 6 Juni 2025   08:07 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ole Romeny selebrasi usai mencetak gol untuk Indonesia. (Sumber: JawaPos)

"Hadirin jamaah sholat idul adha - jum'at yang berbahagia.... Demikian komentar netizen membanjiri lapak komentar sebuah postingan hasil laga akhir Timnas Indonesia vs China malam ini di GBK."

Alhamdulillah, akhirnya asa itu masih ada. Kemenangan Timnas Indonesia atas China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia bukan hanya soal tiga poin. Ini tentang harga diri, sejarah panjang yang akhirnya berubah arah, dan tentu saja harapan baru yang tumbuh dari kaki-kaki anak bangsa yang gigih berjuang di lapangan hijau.

Gol tunggal Ole Romeny dari titik putih pada menit ke-44 bukan sekadar angka di papan skor. Itu adalah jawaban dari penantian panjang selama tiga puluh delapan tahun - sejak terakhir kali Garuda mengalahkan China pada 20 Februari 1987 dalam ajang King's Cup. Sejak saat itu, Timnas kita selalu tertunduk setiap kali berhadapan dengan "sang naga besar Asia".

Kini, lewat laga malam ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno, sejarah dipatahkan dengan gagah. Mentalitas, semangat, dan taktik berpadu menjadi satu. Ole Romeny, yang malam ini jadi penentu usai penalti didapatkan - bukan hanya mencetak gol - dia menghidupkan harapan.

Sebagai penonton, saya tidak bisa tidak merasa haru. Bahkan sejak sore saya sudah yakin, feeling mengatakan Indonesia akan menang. Prediksi 2-1 sempat saya bisikkan ke keluarga yang juga ikutan menyaksikan laga malam ini, dengan keyakinan Romeny mencetak gol di babak pertama. Ternyata benar, meski skor sedikit meleset.

Yang penting adalah kemenangan. Ini bukan soal skor, tapi soal tekad. Kita akhirnya bisa berkata lantang bahwa Garuda tak lagi takut pada China. Dan bukan cuma itu, posisi Indonesia di klasemen pun kini naik untuk sementara, menggeser Arab Saudi di peringkat ketiga Grup C dengan koleksi 12 poin.

Kita tunggu hasil laga antara Arab Saudi melawan Bahrain dini hari nanti - semoga Arab Saudi bisa unggul, agar posisi Indonesia makin aman. 

Momen ini harus kita maknai bukan cuma sebagai euforia sesaat. Ini adalah sinyal kuat bahwa sepak bola Indonesia sedang naik kelas. Dengan semangat juang yang ditunjukkan, bukan tidak mungkin Indonesia juga bisa tampil menawan saat menghadapi Jepang 10 Juni nanti. Bukankah setiap kemenangan besar selalu dimulai dari keyakinan kecil yang dijaga dengan kerja keras?

Mari kita jaga harapan ini. Karena timnas bukan hanya milik pemain dan pelatih, tapi milik kita semua. Dukungan dari rumah, doa dari tribun, dan sorak dari hati adalah bahan bakar Garuda untuk terus terbang lebih tinggi.

Dan besok, saat kita menunaikan sholat Idul Adha dan Jumatan, semoga hati kita ikut tenang dan bahagia. Sebab malam ini, Garuda memberi kabar baik: bahwa mereka belum selesai, dan kita belum kalah. Bravo Indonesia, gerbang menuju piala dunia masih terbuka. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun