Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Penyuka warna biru yang demen kopi hitam tanpa gula | Mengagumimu sejak pandangan pertama | suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film | Pecandu Sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengadulah

8 Maret 2025   05:43 Diperbarui: 8 Maret 2025   15:26 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdoa (Sumber: Baznas/istimewa)

Kita pasti pernah, disergap banyak rasa
Pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab
Berada pada zona membingungkan
Tentang apa yang memenuhi isi kepala

Problema hidup, kisah cinta, masa depan dan cita-cita
Segala tentang kehidupan yang terkadang terlalu rumit untuk dijelaskan, dan terlalu sulit untuk dijalani

Ingin rasanya mengeluh
Masalah yang datang, beban yang semakin berat, tak tau harus berbuat apa
Membingungkan ya

Baca juga: Perantauan

Dunia kadang suka bercanda
Pas lagi sedih malah dipaksa bahagia
Saat sedang tertawa malah dibuat menangis
Ia tak pernah menampakkan aslinya, semua harus dibuat bahagia, tapi tidak dengan sedihnya
Terseret pada badai keraguan dan kebimbangan

Tak ada yang benar-benar perduli
Orang lain hanya ingin tau ceritamu saja, tapi tidak untuk menolongmu
Saat langkahmu semakin tak tentu arah, kau terjatuh pada bimbang yang menyiksa

Ragu dan bimbang, harus memulai dari mana, tak tau harus berbuat apa
Bingung kemana mencari tempat untuk mengadu
Berkeluh kesah atas segala susah
Dunia membingungkan, bimbang ragu tak menentu
Padahal saat itu, Tuhanmu selalu ada
Ia tak pernah pergi meninggalkanmu dalam suka maupun duka
Kamu saja yang tak ingat hal itu
Manusia itu pelupa, saat bahagia ia terlena
Saat susah baru ia berkeluh kesah
Tuhan tak pernah pergi, namun kita yang terkadang menjauh darinya, demi mengejar sesuatu yang fana

Kembalilah,
Mendekat dan mengadulah
Ia akan tetap menerimamu, mendengar keluh kesahmu, dan menjawab semua bimbangmu

Baca juga: Sembuh Saja Dulu

Mengadulah, menangislah, dalam sujud dan doamu
Tuhan rindu akan segala pinta yang kau selalu semogakan
Tuhanmu Maha Penyayang, ia selalu mengasihimu
Berdoalah, Tuhan akan menjawab doamu
Memintalah, karena Ia adalah sebaik-baik pemberi

Baca juga: Sajak Ini Namamu

Lampung Tengah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun