Mohon tunggu...
Umar Dani
Umar Dani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hanya ingin menyampaikan apa yang sedang dirasakan, semoga bermanfaat dan mohon ma'af bila tidak berkenan http://keritingggg.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dampak Organ Tunggal Dalam Kehidupan Bermasyarakat

12 November 2013   02:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:17 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari minggu merupakan hari yang seharusnya menjadi hari-hari yang paling menyenangkan bagi semua orang, termasuk kehidupan gue yang berstatus sebagai anak kost. Tapi itu semua hanyalah kata-kata manis doang, pada kenyataannya semua itu nggak berlaku dengan hari minggu yang gue laluin dengan teman-temen kost gue beberapa waktu yang lalu. Lah, emangnya kenapa ting? Kecurigaan itu sudah gue rasakan pada hari sabtu, sehari sebelumnya. Dimana tetangga sebelah kost gue, begitu sibuk dengan kegiatan bersih-bersih dan masak-masak. Mulai dari pendirian tenda-tenda biru, hingga memasang janur kuning disekitar komplek. Yang ternyata itu adalah acara kawinan bunga desa yang dulu pernah gue kagumi dan gue temukan disekitar komplek kost gue, dan ternyata hari ini dia melangsungkan pernikahannya. Sumber Gambar : Metrotvnews.com Tak sengaja, lewat didepan rumahmu.. Ku melihat, ada tenda biru.. Dihiasi, indahnya janur kuning... Hatiku bertanya, pernikahan siapa... Oke, tanpa undangan tanpa pengumuman, status gue sebagai tetangga sebelah rumah ternyata terlupakan. Minggu. Pagi-pagi buta, gue dikagetin dengan suara keras yang nggak asing lagi di alat pendengaran gue. Bukak sitik jos, lagu ini pertama kali disetel kenceng banget dan berhasil mengusik tidur gue. Setelah gue telusuri ternyata arah dari sumber suara tersebut berasal dari Organ Tunggal sebelah rumah, yang sedangcheck sound gitu.

Sumber gambar : Merdeka.com Menurut gue organ tunggal itu ganggu banget, apalagi suaranya keras-keras kayak gitu. Waktu masih SD, gue emang suka banget dengan hiburan yang merakyat gitu. Tapi organ tunggal yang sekarang itu udah mengalami reformasi banget, semuanya sudah berubah. Dari yang dulunya pake biduan yang pakeannya sopan, terus lagunyapun masih dangdut asli (Bukan Dangdut Koplo) yang lebih cocok buat dugem kayak sekarang. Gue pengen usul, lain kali kalo mau bikin acara kawinan nggak usah pake organ tunggal. Kalopun pake organ tunggal, gue saranin speakernya diganti dengan headphone atau headset. Cukup tamu undangan aja yang denger dan itu sudah pasti nggak akan ngeganggu orang lain, atau kawinannya ditempat lain kayak gedung atau dimana gitu. Iyakan? Ada beberapa dampak Organ Tunggal pada masyarakat menurut gue: Penutupan Jalan / Minimal bikin macet. Yang namanya kondangan atau kawinan gitu, sudah pasti banyak tamunya. Hampir semua tamu, itu punya kendaraan sendiri-sendiri. Biasanya kalo rumahnya yang punya hajat itu nggak punya halaman, maka mereka akan menggunakan jalan sebagai lahannya. Parahnya lagi jalan itu ditutup, padahal jalan itu adalah jalan umum dan kepentingan semua orang.
Sumber Gambar : Inioke.com Parkir sembarangan juga akan menimbulkan kemacetan, kasian dng yang mau gunain jalan. Mungkin mereka pikir, yang bayar pajak itu cuma dia doang kali ya? Menciptakan keramaian yang tidak terkendali Pepatah mengatakan, ada gula ada semut. Begitu pula dengan organ, ada organ maka ada bujang organ (yang suka nyawer). Biasanya akan ada yang joget-joget diluar kendali, misalnya joget didepan pelaminan pengantin sambil merem dan goyang ngebor. Keramaian yang kayak gini jarang banget ada koordinatornya, yang mengakibatkan banyak tindakan kriminalitas. Seperti pencopetan, mabok-mabokan ataupun pemerkosaan. Kalo udah diperkosa, terus lapor polisi dan ngomong "Gue adalah korban pak!" Lah, salah sendiri dong. Udah tau nggak aman masih aje ikutan .. Parahnya lagi, jika ada oknum polisi yang ikut mabok-mabokan juga. Bukannya jaga keamaan, eh jaga diri sendiri aja kagak pecus. Kemaren jadi Polisi, nyogok berapaan pak?
Sumber Gambar: Polisi Mabuk Pembuat Onar di Panggung Dangdut adalah Brigadir Mochtar (Bukan Nama Sabaran) Mengganggu masyarakat sekitar Suara keras dan berisik suara organ tunggal, itu juga berdampak negative bagi orang-orang disekitar. Diantaranya kalo gue ngobrol sama temen, gue harus teriak-teriak dulu. Yang awalnya kita baikan, bisa jadi berantem gara-gara ngobrolnya harus pake teriak-teriak mulu. Contoh : Gue: bor, beliin gue makanan dong. Gue laper... Bor : Apa, lo ngelihat setan? Dimana? Gue : Beliin makanan, gue laper.. Bor : Oh, si maman. Kenapa dia? Gue : Bukan maman, tapi perut gue laper bor.. Bor : Maman udah teler? Lah emangnya die mabok lagi ya?.. Gue : *Diem-diem, asah golok* Tidak mendidik untuk anak-anak Orang tua hanya memikirkan kepuasan bagi dirinya saja, jika kita protes maka kita akan kena akibatnya. Yang bisa kita lakukan hanyalah diam dan diam, beginilah indonesia. Orang tua itu selalu benar, meskipun itu perbuatan yang salah. Betul gak?
Sumber Gambar : Tribunnews.com Hampir semua acara kawinan di indonesia itu nggak layak anak, hiburannya selalu organ tunggal yang biduannya pake baju seksi dan rok mini. Suaranya yang keras juga akan merusak sistem pendengaran anak-anak, adik-adik kita bahkan balita. Kasian, mereka semuanya hanyalah sebagai korban. Biduan sekarang, itu nggak mementingkan kualitas suara. Asalkan bisa joget dan mau berpenampilan seksi, maka jadi biduan.. Capek deh. Menciptakan sampah yang berserakan Ngumpul bareng temen –temen dikantin aja satu jam, pasti akan membuat sampah. Baik itu dari bungkus permen, bungkus rokok dan yang lainnya. Apalagi acara organ tunggal yang biasanya sampe seharian, bahkan sampe subuh. Sudah tentu ini menciptakan sampah-sampah yang berserakan, yang akan menimbulkan penyakit dan lama kelamaan akan menjadi musibah. Kira-kira, begitulah dampak yang bisa gue ceritain tentang organ tunggal. Semua ini gue tulis karena kesebelan gue dengan peristiwa organ tunggal disebelah kost gue, yang suaranya keras banget. Saking kerasnya bikin gue kagak nafsu untuk makan, perut serasa digoyang-goyangin ama cesar YKS. *    *    * Himbauan gue, kalo ada cara keluarga lo. Tolong hargai tetangga-tetangga sekitar elo, senang dimata elo belum tentu senang di mata orang lain. Apalagi bagi balita, kerasnya organ tunggal tersebut secara tidak langsung akan merusak sistem pendengarannya sendiri. Gimana, gue udah keliatan kayak anggota DPR belum ngomongnya? Sebenarnya, masih banyak kegiatan lain selain organ tunggal yang nggak kalah serunya. Hiburan yang lebih ramah lingkungan dan anti mainstream. Semoga tulisan ini bermanfaat ya, gue pamitan dulu. Gue mau joget nih, di sebelah ada organ tunggal lagi.. (Loh....) Baca yang lainnya juga ya!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun