Mohon tunggu...
Aldi Muhamad Ramdani
Aldi Muhamad Ramdani Mohon Tunggu... Editor - Content Creator Insan Bumi Mandiri

Insan Bumi Mandiri adalah lembaga filantropi yang komitmen untuk membangun pedalaman Indonesia. Jadilah bagian dari #SahabatPedalaman untuk sejahterakan wilayah timur Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature

NTT, Provinsi Nomor 1 dengan Kekeringan Terparah se-Indonesia

18 Agustus 2019   18:20 Diperbarui: 18 Agustus 2019   18:29 2048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi kekeringan di Atambua, NTT

Sahabat, tahu gak? Ada 7 Provinsi yang mengalami dampak kekeringan, dan NTT menjadi wilayah kekeringan yang paling parah se-Indonesia. Sebanyak 851 desa di NTT yang merasakan dampak kekeringan.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), lebih dari 1.900 desa di 79 kabupaten dan tujuh provinsi terdampak kekeringan. 

Tujuh provinsi tersebut yakni Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, dan Bali. (1)

Kekeringan ekstrem di NTT sendiri melanda 12 wilayah. Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Apolinaris S Geru, 12 wilayah itu terdiri dari Kabupaten Kupang, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Sumba Barat, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Belu, Timor Tengah Utara dan Kota Kupang. Bahkan, ada tiga daerah yang mengalami hari tanpa hujan terpanjang, yakni Kabupaten Sumba Timur 137 hari, Kabupaten Lembata 126 hari, dan Kabupaten Belu 105 hari (2).

Warga Timor Tengah Selatan, NTT mengambil air di sungai yang mulai mengering
Warga Timor Tengah Selatan, NTT mengambil air di sungai yang mulai mengering

Pada musim kemarau, warga NTT sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Sungai-sungai dan sumur-sumur mengering serta sumber mata air menipis.

Di wilayah Noko, Timor Tengah Selatan, air sungai menjadi kering. Warga di sana mengandalkan dua sumber mata air saat musim kemarau. Satu sumber mata air digunakan untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus. Sedangkan satu sumber mata air lainnya digunakan untuk dikonsumsi.

Setiap satu jeriken yang diambil, tiap warga harus membayar Rp1.000. Nantinya uang tersebut dikelola untuk keperluan warga, seperti penggalian sumur atau pembuatan sumur bor. Sedangkan di Kabupaten Alor, tangki dengan kapasitas 3.000 liter biasanya akan habis dalam satu sampai dua bulan.

Warga Dusun Noetua, NTT menampung air hujan di dalam tangki.
Warga Dusun Noetua, NTT menampung air hujan di dalam tangki.

Warga harus memutar otak agar kebutuhan air di musim kemarau tetap terpenuhi. Warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan misalnya. Saat musim hujan, mereka menampung air hujan di dalam tangki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun