Mohon tunggu...
Hansen Marchel Hartono
Hansen Marchel Hartono Mohon Tunggu... Lainnya - UNPAR

Universitas Katolik Parahyangan Prodi Teknik Sipil

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dampak Positif Pandemi Covid-19 terhadap Pola Hidup Masyarakat, Kehidupan Sosial Manusia, dan Kadar Polusi dalam Lingkungan

23 Mei 2020   20:31 Diperbarui: 23 Mei 2020   20:26 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan munculnya virus yang dinamakan Corona. Virus ini berasal dari RRT tepatnya di pasar hewan Wuhan. Menurut Prof. Stephen Turner, kepala Department of Microbiology Universitas Melbourne Monash, Virus Corona ditularkan oleh kelelawar yang memang diperjualbelikan di pasar hewan Wuhan dan lama-kelamaan menyebar ke seluruh dunia hingga sekarang sudah menjadi pandemi.

Umat manusia sangat merasakan dampak dari pandemi ini, mulai dari aktivitas di luar rumah seperti sekolah yang dihentikan, korban jiwa yang sampai saat ini masih bertambah, dan beberapa negara yang akhirnya terpaksa melakukan lockdown. Pandemi Corona atau yang dikenal dengan COVID-19 ini sekilas memang terlihat hanya memberikan dampak buruk. Tidak banyak orang yang tahu bahwa faktanya, pandemi COVID-19 memiliki dampak positif terhadap pola hidup,  kehidupan sosial manusia, dan terutama terhadap polusi udara dalam lingkungan.

Dampak positif yang didapatkan dari pandemi ini sangat terlihat dalam kehidupan sosial manusia walaupun jika dilihat dari segi finansial memang sangat merugikan masyarakat karena berbagai aktivitas sehari-hari harus dihentikan guna mencegah penyebaran lebih lanjut sehingga pendapatan masyarakat pun akan berkurang, namun disisi lain hal ini akan merubah pola hidup masyarakat menjadi lebih sehat.

Masyarakat yang dulunya cenderung tidak peduli akan kebersihan sekarang mulai merubah kecenderungan tersebut, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan ini terjadi karena ketakutan masyarakat akan infeksi Virus Corona. Contoh sederhana perubahan pola hidup tersebut adalah tentang mencuci tangan yang seharusnya memang selalu dilakukan namun sejak pandemi ini terjadi barulah masyarakat benar-benar memperhatikan manfaat yang dapat diberikan dari hal sederhana tersebut. Hal ini akan merubah kebiasaan masyarakat kedepannya sehingga pola hidup masyarakat pun berubah.

Menurut Samuel Paul Veissire Ph.D., seorang antropolog interdisipliner, pandemi ini membuat masyarakat sadar akan pentingnya hubungan mereka dengan orang lain sehingga pada akhirnya akan lebih mensyukuri hal tersebut. Kedua hal tersebut membuktikan bahwa pola hidup dan kehidupan sosial manusia sangat terpengaruh oleh keberadaan pandemi COVID-19 ini.

Bagi lingkungan dampak positif COVID-19 ini lebih jelas terlihat, mengenai polusi contohnya. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa terjadi penurunan kadar polusi udara setelah pandemi terjadi. Penurunan kadar polusi ini didukung oleh data penelitian European Space Agency yang didapatkan dari satelit Copernicus Sentinel-5P yang menunjukan bahwa terjadi penurunan kadar NO2 di Italia dari Januari 2020 sampai 11 Maret 2020.

Tentunya hal ini bukanlah hal yang aneh karena dengan diberlakukannya lockdown maka angka penggunaan kendaraan bermotor juga akan menurun drastis sehingga emisi asap kendaraan bermotor yang mengandung NO2 pun akan berkurang. Karena NO2 merupakan polutan udara maka pandemi secara tidak langsung akan menurunkan kadar polusi udara dalam lingkungan.

Pandemi COVID-19 seperti yang sudah dipaparkan di atas, sangat menguntungkan lingkungan. Jika dipikirkan lebih dalam, pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini bagaikan upaya alam untuk memperbaiki dirinya sendiri. Alam yang selama bertahun-tahun dirusak oleh manusia seolah-olah muak dan akhirnya menemukan cara untuk menghentikan tindakan perusakan tersebut.

COVID-19 yang mencegah manusia untuk beraktivitas normal secara tidak langsung juga mencegah perusakan lingkungan terjadi karena bersamaan dengan menurunnya aktivitas manusia, emisi asap yang merusak lingkungan pun akan menurun. Jika dikaitkan dengan analogi ini, tentunya akan semakin jelas bahwa pandemi ini sangat menguntungkan lingkungan walaupun seperti yang sudah dituliskan, cukup merugikan manusia dari sisi finansial dan stabilitas negara.

Tak diragukan lagi bahwa pandemi Virus Corona atau COVID-19 membawa dampak negatif bagi umat manusia, namun dibalik keburukan selalu ada manfaat yang dapat diambil. Pandemi ini mengajarkan manusia untuk lebih mensyukuri hidup, untuk merubah kebiasaan mereka menjadi lebih baik, dan lebih sadar bahwa mereka merupakan makhluk sosial yang tak dapat hidup sendiri.

Pandemi ini juga mengingatkan manusia bahwa mereka bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang ada di dunia, manusia harus hidup berdampingan bersama dengan makhluk lain. Manusia harus mengingat bahwa meskipun mereka mendapat dampak negatif bukan berarti lingkungan juga. Penurunan kadar polusi udara di masa pandemi membuktikan bahwa lingkungan sangat diuntungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun