Mohon tunggu...
Music

Keterbatasan Anak Desa Pelosok Tidak Menjadi Batasan untuk Aksi Kemanusiaan

19 Agustus 2018   18:20 Diperbarui: 19 Agustus 2018   18:29 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingat ketika beberapa bulan yang lalu, tepatnya di bulan Mei 2018. Masa kami kelas 12 libur panjang setelah masa SMA, berjuang untuk lolos Perguruan Negeri Tinggi.

Namun ini bukan tentang mengenai banyaknya tolakan dari Perguruan Negeri Tinggi, tapi ini tentang para Relawan daerah di pelosok kabupaten Muara Enim. Sungai Rotan, sungai rotan yang letak geografis nya di berbatasan kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Musi Banyuasin memiliki pemuda jiwa Relawan terbaiknya.

Bersatu dan mempersamai menggalang aksi  untuk Palestina beberapa bulan yang lalu, kini isu kemanusiaan yang ada di Lombok. SRIWIJAYA MUDA tak lantas hanya mendengar dan mendoakannya saja, namun juga ikut membantu dengan menjadi penyalur masyarakat untuk membantu Lombok yang saat ini sedang mendapatkan ujian yang begitu besar. 

Aku kira, setelah aksi yang kami lakukan. Tidak ada aksi yang serupa setelah para leader nya pergi meninggalkan kampung halamannya.  Namun dugaan ku salah, ternyata semangat dan jiwa ku terlah tersalurkan ke generasi ku.

Dokpri
Dokpri
Tidak seperti melakukan aksi penggalangan di perkotaan, karena Sungai Rotan jauh dari ibu kota dan kabupaten. Yang mana tidak memiliki jalan raya,alun-alun, perempatan dan lampu merah yang mana biasanya di jadikan tempat para relawan melakukan aksi  bela umat. 

Sungai rotan yang memiliki 19 desa, yang jarak dan medanya cukup jauh nan menantang.  Satu persatu desa di datangi, tergantung pada hari apa desa itu sedang ada kalangan (pasar tradisional) yang sekali seminggu. Kadang juga di pertigaan jalan desa yang biasanya lalu lalang pengguna kendaraan, dan tidak enggannya mendatangi rumah - rumah warga. Akan tetapi bukan itu yang menjadi tantangan nya, tapi kadang menset masyarakat yang berangapan apa yang kami lakukan itu tidak sama dengan kita. "Bohong, siapa yang mau pergi ke Palestina" , namun kebanyakan masyarakat sudah mengerti dan memahami apa yang sedang kami lakukan.

Dokpri
Dokpri
Minggu (19/8/2018) ini di Desa Paya Angus yang menjadi tempat SRIWIJAYA MUDA dan relawan dari komunitas  lain yang ikut Handil dalam aksi kemanusiaan untuk Lombok. Tak terpatahkan lagi semangat Mereka, dan tidak bisa dipungkiri lagi kalau mereka generasi yang hebat, keren dan luar biasa. Terus semangat adik-adik Sriwijaya Muda,tetap tangguh dan tebarkan kebaikan.

"Kami muda, kami bisa, kami berkarya"

Salam sukses

Windri Syahputra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun