Yogyakarta Bersama Lombok

Siapa mereka yang disana? apa agama mereka? Dan masih sedarahkah kita? Lalu kenapa harus kita pedulikan?. Ini pertanyaan yang kerap muncul di hati setiap orang,namun tidak dihati para Relawan.
Selasa(7/8/2018),hari ini Relawan membuktikan bahwa tidak ada keraguan lagi untuk mereka membantu orang yang membutuhkan. 

Tidak , bukan hanya para relawan saja. Tapi seluruh elemen masyarakat turut membantu menyalurkan apa yang bisa masyarakat berikan untuk Lombok Nusa Tenggara Barat. 

Dok. Pribadi

Sepanjang perempatan jalan Yogyakarta, tidak lepas dari aksi para relawan. Ketika lampu merah menyala, kotak berkah disodorkan ke para pengguna kendaraan. Berharap ada pengendara memberikan sedikit rezekinya. Karena sepanjang perempatan sudah aksi para relawan, MRI/ACT DIY sulit mendapatkan perempatan yang kosong untuk menjalankan Aksi yang sesuai dengan agenda Minggu ini.

Tak lantas ada para relawan lain yang bersedia berbagi tempat dengan ACT DIY, kali ini pengurus dan relawan ACT memenuhi jln. Condongcatur,Depok, Yogyakarta. Bukan hanya di jln. Condongcatur saja yang menjadi lokasi aksi ACT di hari selasa(7/8/2018) ini namun dua tempat, salah satunya di jln. Mataram.

Dok. Pribadi

Berbeda dengan hari pertama, yang selesai setelah azan magrib. Dihari kedua ini, dari sore hingga malam setelah azan isya. Hampir sepanjang perempatan tidak pernah ditinggal kan oleh para relawan. Setelah selesai penggalangan dari ACT DIY di jln.condongcatur, di lanjutkan oleh Mahasiswa Lombok yang menggantikan ACT yang sudah selesai menjalankan aksi. 

Dengan sedikit berbeda dari yang lain, penggalangan dari Mahasiswa asal Lombok ini sedikit memainkan alat musik tradisional dari Lombok Nusa Tenggara Barat.