Mohon tunggu...
Humaniora

Kutemukan Cinta Setalah Datangnya Penyesalan

1 Februari 2018   12:57 Diperbarui: 1 Februari 2018   12:58 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Windrisyahputra
(Kamis, 1 Februari 2018)

Kisah ini dimula dari sebuah penempatan di desa terpencil, tertinggal dan terisolasi dari Kabupaten Muara Enim. Dalam suatu kegiatan "Pelajar Mengajar", yap kami memang masih pelajar namun kami tidak kalah dari mahasiswa yang terjun langsung kemasyarat dan melakukan perbuhan yang nyata. 

Karena hari itu aku mengenal dia. Tidak selancar kisah cinta yang lain, yang ini jauh lebih rumit lagi. Memang dari awal pertuman kami, dia sudah tertarik padaku "katanya". Namanya Dira, wanita yang cantik, pintar dan suka berpuisi, coba cowok mana yang tidak tertarik sama si Dira. Tanpa Setauku kalau dia juga tertarik sama aku, karena satu alasan  " Dira merupakan seorang cewek yang gak bisa Move On dari mantanya,karena Dira terlalu mencintai dia. Dan saya adalah orang yang mirip dengan mantanya. Katanya". 

dokpri
dokpri
Namun selama penempatan berlangsung, Dira sikapnya biasa-biasa saja tanpa terlihat suatu ketertarikan. Aku pun tak ingin melanjutkan niatku untuk mendekati  si Dira, karena pikirku aku bukan tipe-nya si Dira. Setelah hampir penempatan kami, ada rekan satu tim baru datang. Namanya Rizki, satu sekolah sama Dira dan mereka berdua bersahabat. Yang membuat aku tertarik sama si Rizki karena dilihat dari segi pakaian nya yang indah, berjilbab layaknya wanita Arab.
dokpri
dokpri
Dengan Rizki lebih enak diajak ngobrol dan bercanda, berbeda jauh dengan si Dira "ya mungkin Dira orangnya kaya gitu, bersikap biasa saja kalo lagi suka sama orang". Dira yang melihat kedekatanku sama si Rizki membuat Dira berpikir bahwa aku sudah sangat dekat dengan Rizki temanya. Aku memang ingin lebih dekat dengan Rizki dan diapun merespon dengan baik soal aku ingin dekat dengan dia, namun sulit untuk membuat Rizki suka sama aku. 

dokpri
dokpri
Setelah berakhirnya penempatan dan perjuangan kami di desa tersebut, aku dan teman-teman akan liburan tahun baru sama-sama. Termasuk juga Dira, namun si Rizki tidak ikut karena liburan ke Bandung. Di hari kebersamaan kami selama empat hari dan tiga malam,
hatikupun mulai merasakan adanya Dira. Dira bersikap berbeda dari sewaktu penempatan, sikapnya lebih care dan memanjakan. Dan hari itupun aku tau bahwa aku sangat mirip dengan mantanya, dari segi muka. Namun aku pikir itu menjadi kesempatanku untuk lebih dekat dengan Dira dan itu bukan masalah bagiku. 

dokpri
dokpri
Selama liburan, aku lebih maksimal untuk perhatian dan peduli dengan si Dira. Perlakuan Dira ke aku juga sama, karna itulah sepanjang liburan kami lebih banyak berdua. Setelah liburan, di perjalanan kepulangan kami menuju rumah Dira, karna aku duduk di bangku depan dan Dira di belakang lebih mudah untuk kami mengobrol sepanjang jalan dan memegang tanganya yang kedinginan. 

Sesampainya di rumah Dira, aku dan Dira melanjutkan obrolan kami di mobil tadi. Karena malam itu adalah malam terakhir kami di rumah Dira, walaupun sudah larut malam kami berdua masih mengobrol sedangkan teman yang lain sudah tidur terlelap. Karena tak ingin lebih lama menunggu dan tak sanggup untuk memendam perasaan ini, akhirnya di malam itupun aku mengungkapkan perasaanku dengan bertanya kepada  Dira "Dira, ini tanggal berapa ya rak?" "Tanggal 4 put (Putra namaku) , kenapa?" Jawab Dira, "kita jadian yok...."perjelasku dengan sura yang kecil "gi mana rak, Dira mau?", "iya mau put...". Mendengar jawabannya yang nampak senang, aku pun ikut senang. 

Selama berlangsungnya hubungan kami berdua, aku merasa si Dira bukan mencintaiku sebagai Putra namun sebagai orang lain. Aku hanya diam dan memendam pirasatku yang itu. Hingga Dira pun mengakui perhatian, kepedulian dan perasaanya ke aku bukan karna dia mencintaiku, melainkan karena kemiripanku dengan Okta mantanya. 

Bisa di bayangkan seberapa banyak serpihan hatiku yang hancur berkeping-keping, namun ku coba untuk bersikap santai dan tegar. Di lain itu aku juga terpikir sama si Rizki, karna selama aku pacaran sama Dira, Rizki pernah berkata padaku "mungkin kah kita jodoh put?". Untuk menutupi rasa sakitku dan kesalahan Dira, aku memperjelas bahwa beberapa hari ini aku terpikir sama seseorang "gak apa-apa kamu sama  si dia aja put, aku iklas" permohonan Dira, " yakin gak apa-apa rak?" Tanyaku, "iya put, gak apa-apa" jawab Dira, " gak apa-apa kalau itu Rizki" perjelasku dengan suara terpatah-patah. Tanpa sadarku membuat Dira semakin menangis dan membuat rasa bersalahku. Dan aku menjadi orang yang jahat.

Berakhir sudah hubungan yang belum genap satu bulan, dan semaunya sudah selesai tanpa saling menghubungi yang meninggalkan kebencian. Namun di balik itu, aku masih kepikiran dengan perkataan Rizki tempo hari. Ternyata ini adalah perasaan yang datangnya terlambat untuk  diantara kami berdua, Rizki juga mengharapkan hal yang sama namun dalam arti yang berbeda. 

Rizki tidak ingin kami berdua mempunyai perasaan cinta, sayang dan rindu saat ini. Namun setelah menjadi imam untuk dia, baru ada perasaan itu di antara kami berdua. Tanpa pikir panjang lagi, aku pun bertanya kepada Rizki"memangnya Rizki mau aku jadi imam untuk Rizki?", " kalau kita sudah menggapai mimpi kita, dan tiba waktunya kita berjodoh put, aku pasti mau. Putra harus belajar istiqomah mulai untuk saat ini, mulai lah cinta kepada allah baru ke Rizki". Subhanallah, mendengar kata-kata nya aku pun tersentuh. Dengan penuh keyakinan,  aku akan mengungkapkan perasaan cintaku setelah akad nikah kami berdua. Datangnya cinta di balik sebuah penyesalan. 

~SELESAI~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun