Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Proklim Sunter Jaya, Inspirasi Kampung di Tengah Kota Jakarta

31 Desember 2019   00:38 Diperbarui: 31 Desember 2019   08:19 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembina Proklim Sunter Jaya Sutarno yang berinisiatif membentuk kampung hijau. (foto dokumentasi pribadi)

Keterbatasan lahan. Fakta itu tak menghalangi RW 01 Sunter Jaya mewujudkan konsep pengelolaan sampah dan penghijauan tanpa lahan.

Pembina Proklim Sunter Jaya Sutarno memaparkan, jauh sebelum bekerja sama dengan Astra, RW 01 Sunter Jaya sudah lama berinisiatif bergerak menuju kampung hijau. Konsepnya adalah lingkungan bersih, sampah terkelola di setiap RT.

Latar belakangnya, pada 2008 gang dan saluran air di RW 01 dipenuhi sampah. Kondisi tersebut tak lepas dari perilaku warga yang membuang sampah sembarangan. Sutarno tergerak membuat suasana berbeda. Ia mencoba memilah dan mengelola sampah.

Selanjutnya Sutarno menawarkan konsep mengolah sampah organik, seperti sisa sayuran, kulit buah, aneka daun, dan kotoran ternak dengan komposter. "Saya selalu menekankan untuk memulai dari diri sendiri," tutur Sutarno.

Pertemuan bulanan di tingkat RT dan RW menjadi wadah mengedukasi warga mengenai isu lingkungan. (foto dokumentasi pribadi)
Pertemuan bulanan di tingkat RT dan RW menjadi wadah mengedukasi warga mengenai isu lingkungan. (foto dokumentasi pribadi)
Nama Sutarno mulai dikenal. Ia ditawari menjadi narasumber seminar dan pelatihan di luar wilayah Sunter Jaya. Pada 2010 RW 01 Sunter Jaya mengikuti program Mandiri Kotaku Bersih Jakartaku (MKBJ) sebagai embrio kampung hijau. Prinsipnya adalah penghijauan harus menjadi kebutuhan, bukan sekadar saat mengikuti lomba.

Selanjutnya warga diperkenalkan dengan konsep 'pilah sampah jadi berkah'. Konsep tersebut membuat warga terbiasa memilah sampah. Pertemuan bulanan di tingkat RT dan RW menjadi media komunikasi serta ajang silaturahmi warga dan edukasi mengenai lingkungan sehingga cita-cita RT dan RW menuju kampung hijau sejalan.

Kepedulian lingkungan perlu ditanamkan sejak dini. (foto dokumentasi pribadi)
Kepedulian lingkungan perlu ditanamkan sejak dini. (foto dokumentasi pribadi)
Pada 2013 pihak Astra datang dengan konsep Kampung Berseri Astra (KBA). Mereka memberikan gambaran perihal  kampung binaannya, salah satunya di Yogyakarta. "Konsepnya sama mengenai kepedulian lingkungan, hanya lokasinya yang berbeda," kata Sutarno yang pensiun dini dari pekerjaannya sebagai guru pada 2016 untuk fokus di lingkungan hidup.

Konsep pengelolaan sampah dari sumbernya dan penghijauan tanpa lahan ternyata diterima oleh Astra. Astra sepakat RW 01 Sunter Jaya menjadi binaannya.

Konsep dari Astra tentang pengelolaan sampah, pemanfaatan air, dan penghijauan disinkronkan dengan program Kementerian Lingkungan Hidup (LH), yakni program kampung iklim atau kampung proklim. Pada 2016 RW 01 Sunter Jaya meraih penghargaan proklim nasional. "Pertimbangan Astra menggandeng kami adalah inisiatif warga. Selain itu kami tinggal di ring 1 Astra, tidak jauh pantauannya. Diharapkan kampung ini bisa menjadi percontohan," ujar Sutarno.

Astra memberikan dukungan dalam bentuk pendampingan dan edukasi, diantaranya pengolahan sampah. (foto dokumentasi pribadi)
Astra memberikan dukungan dalam bentuk pendampingan dan edukasi, diantaranya pengolahan sampah. (foto dokumentasi pribadi)
Sutarno memaparkan, Astra memberikan dukungan dalam bentuk pendampingan dan edukasi, antara lain pelatihan hidroponik, pengolahan sampah, dan sociopreneurship. Tidak hanya masyarakat yang dikembangkan, juga kader. Penguatan kader ini penting dalam menjadikan aktivitas di wilayah tersebut bertahan bahkan berkembang.

Kader ini mencakup aktivis RW atau PKK yang potensial, kreatif, inovatif, dan mampu menggerakkan warga. "Di setiap RT ada tim hijau dengan tiga sampai lima anggota. Mereka bertanggung jawab terhadap wilayahnya masing-masing," ujar Sutarno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun