Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Money

Koperasi Zaman Now, Bisnis Masa Depan

22 Oktober 2019   09:57 Diperbarui: 22 Oktober 2019   10:00 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koperasi harus mengikuti perkembangan teknologi. (sumber foto: cpssoft.com)

Koperasi perlu melakukan reformasi total agar kualitas semakin bertambah, bukan hanya kuantitas. Hal tersebut tidak akan bisa berjalan dengan baik jika tuntutan jaman now tidak bisa dipenuhi koperasi. 

Koperasi tidak akan bisa bergerak cepat jika tidak didukung teknologi. Oleh karena itu pemerintah perlu memfasilitasi. Selama ini ratusan juta dikeluarkan untuk menghadirkan puluhan ribu orang dalam rakornas.

Mungkin pemerintah bisa memfasilitasi dengan mengadakan rapat anggota tahunan secara online. Tentunya akan ada penghematan dalam jumlah besar. Dana tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan kegiatan usaha lainnya yang dibutuhkan anggota.

Tercatat 152.714 koperasi yang aktif. Dari jumlah tersebut terdapat 4.674 koperasi pemuda (koperasi mahasiswa atau kopma). Koperasi millenial atau koperasi zaman now tidak hanya mencakup koperasi pemuda itu. 

Harus ada koperasi lain yang dikelola oleh individu dengan jiwa muda dan semangat atau cara kerja yang mengikuti standar zaman now. Secara garis besar 152 ribu koperasi tersebut dikelola oleh individu dengan usia di bawah 40 tahun.

Selain itu terdapat 63 juta orang muda di Indonesia. Pada 2030 akan terjadi bonus demografi. Bonus tersebut bisa menggerakkan perekonomian atau menimbulkan masalah. Kalau bonus demografi berkembang dengan baik, tentu menjadi harapan atau tumpuan negara. 

Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Bonus demografi yang dialami Indonesia belum tentu dimiliki negara lain, misalnya Jepang dengan orang tua yang lebih banyak dibanding orang muda.

Tantangan Indonesia menjadi jauh lebih besar, yakni meningkatkan kualitas bonus demografi. Kalau bonus itu tidak bisa dikelola akan menciptakan bahaya. Pemikiran tersebut bisa digaungkan ke koperasi. 

Bagaimana koperasi bisa menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia? Pertumbuhan perekonomian sayangnya belum sepenuhnya menghadirkan pemerataan. Oleh karena itu peran koperasi sangat dibutuhkan. Pasalnya koperasi bergerak di sektor bawah. Kalau koperasinya bisa mengikuti zaman now, pemerataan akan diraih.

Edukasi

Koperasi zaman now harus bisa mengidentifikasi kebutuhan anggota. Apakah zaman now bisa menjadi suatu kondisi yang diterima sebagai satu lembaga yang  menyejahterakan manusia? Koperasi zaman now harus memiliki website. Kalau tidak, masyarakat atau anggota sulit memperoleh informasi seputar koperasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun