Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bersedekah, Mengejar Tujuan Tertentu atau Keikhlasan?

14 Mei 2019   23:28 Diperbarui: 14 Mei 2019   23:42 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lakukan sedekah dengan tujuan Allah semata. (sumber foto: http://bangka.tribunnews.com)

Setiap agama mengajarkan umatnya untuk berbagi, salah satunya dengan bersedekah. Bersedekah kepada mereka yang membutuhkan. 

Banyak sekali orang bersedekah dengan tujuan mengejar kekayaan, melunasi hutang atau mewujudkan keinginan. Namun tidak semudah itu. Banyak juga orang bersedekah tapi tidak bisa mencapai tujuannya.

Tidak semua orang saat bersedekah mendapat kekayaan atau keberlimpahan. Bahkan ada orang yang merasa uang atau harta yang disedekahkan mengurangi kemakmurannya. Alasan mendasarnya adalah keserakahan.

Al-Qur'an menjelaskan, mereka yang bersedekah akan dilipatgandakan rejekinya oleh Allah. Namun kecenderungannya tidak ada orang yang berniat membantu orang lain dari uang yang disedekahkan. Itu yang keliru.

Banyak orang bersedekah dengan tujuan semata uang atau harta yang diberikan kepada orang lain kembali kepadanya berkali lipat. Itu pandangan yang keliru.

Sebenarnya ketika bersedekah kita membelanjakan uang yang dimiliki untuk Allah. Tentunya akan terjadi pelipatgandaan.

Berbeda halnya jika tujuannya adalah memperkaya diri sendiri atau menguntungkan diri sendiri atau keluarga, sedekah itu jauh dari ihklas. Ia terlalu berharap mendapat pelipatgandaan atau keberlimpahan yang banyak dari sedekahnya. Ketika orang tidak ikhlas, tidak akan terjadi pelipatgandaan atau pengembalian oleh Allah. Bahkan tidak terjadi keajaiban sama sekali karena adanya keserakahan, kerakusan, dan ketamakan.

Orang serakah menampakkan nafsu. Nafsu adalah sumber terbesar, pemicu energi negatif. Ketika seseorang diliputi pikiran negatif, amarah, dan berbagai hal negatif lainnya, ia dijauhkan dari dari kelancaran dan keberlimpahan rejeki.

Orang yang bersedekah kepada fakir miskin atau tempat ibadah dan merasa uangnya berkurang adalah pandangan yang kurang tepat. Perasaan kekurangan menghambat orang menjadi kaya atau berlimpah rejeki.

Sesungguhnya segala sesuatu itu bergantung dari niat. Sesuatu yang baik tapi niatnya buruk akan menjadi buruk. Ibadahnya niatnya untuk apa? Untuk Allah. Mudah saja mengatakan bersedekah untuk Allah. Lain di mulut, lain di hati dan pikiran.

Bersedekah yang dianjurkan Allah itu untuk mencari ridha. Saat bersedekah jangan pikirkan apapun dan jangan punya keinginan apapun. Pahala itu belum tentu materi. Pahala itu di akhirat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun