Mohon tunggu...
Juli Nugroho
Juli Nugroho Mohon Tunggu... Konsultan - Brand-Marketing-Service Excellence Professional.

Penggiat Literasi "AyoGemar Membaca". Penggiat Pelatihan PramugariCerdasAcademy Penggiat UMKM MitraSahabatBisnis

Selanjutnya

Tutup

Money

YUK BERINOVASI SEPERTI LEGO

17 Februari 2016   11:32 Diperbarui: 28 Oktober 2016   14:21 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perubahan Zaman, biasanya akan  membawa perubahan trend. Seorang business leader haruslah memiliki kemampuan untuk meneropong masa depan, sehingga mereka siap menghadapi perubahan zaman.

Banyak brand yang tetap eksis ataupun semakin meroket saat peruahan ini terjadi. Namun tidak sedikit pula yang rontok karena tidak siap menghadapi perubahan zaman ini.Dalam artikel ini, saya ingin membahas mengenai sebuah brand yang tetap exist dan mungkin semakin berkibar walaupun telah berada puluhan tahun di pasar. Secara kebetulan brand ini adalah salah satu mainan yang lumayan sering saya mainkan ketika saya kecil.Brand itu adalah LEGO. Saya dibeikan LEGO saat saya berumur 5 tahunan, saat itu adalah di pertengahan tahun 70an. Cukup lama bukan.  

LEGO adalah brand mainan yang berasal dari Denmark, sebuah Negara di Utara Eropa yang juga menjadi negeri dari sang pendongeng Hans Christian Andersen. Lego sendiri merupakan singkatan badari”LEG GODT", sebuah kata berbahasa Denmark berarti  sebagai  "bermain dengan baik". LEGO didirikan oleh  Ole Kirk Kristiansen, pada 86 tahun silam.Perusahaan ini kini dikelola oleh keturunan sang pendiri.

Bila pada awalnya LEGO merupakan mainan balok balokan yang dibuat dari kayu, Di akhir era 1950an, LEGO bahkan bertransformasi secara jenius menjadi mainan balok plastik yang dapat dicopot pasang bahkan dapat dibuat berbagai bentuk yang tidak terhingga.

Lompatan dari Kayu menjadi plastic brick ini seolah menjadi quantum leap bagi LEGO. Aneka kreasi dilakukan, mulai dari LEGO untuk anak anak Balita, hingga LEGO yang dapat terhubung dengan perangkan mekanik yang dapat digerakkan. Jutaan butir Lego dapat saling dihubungkan. LEGO menginspirasi konsumennya untuk menjadi “creator” sehingga bisa  membuat aneka kreatifitas, mulai dari bentuk mobil, pesawat higga  gedung pencakar langit yang menjadi icon berbagai kota didunia.

Apa yang terjadi dengan LEGO di era anak anak saya? Terpurukkah mereka ? Jawabannya tentu tidak, sekali lagi Inovasi membuat mereka makin besar. Coba kita lihat, bahkan kini mereka juga mengembangkan suatu taman bermain yang diberi nama LEGOLAND yang seolah mengaktualisasikan brick plastic itu dalam bentuk bentuk yang actual. Bahkan taman bermain itu juga telah berdiri di Malaysia.

Selain itu,  LEGO juga mengembangkan seri mainan dengan thema thema karakter atau profesi tertentu yang juga ratusan atau bahkan ribuan jumlahnya. Dengan cerdik  mereka juga meluncurkan series yang berkaitan dengan film film yang ngehitz. Bisa dibayangkan kan bertapa banyak varian yang mereka miliki saat ini. Inovasi tidak berhenti disana, mereka juga mengembangkan cartoon series dan juga film layar lebar.Bahkan games juga mereka sentuh, entah itu games Playstation hingga di games di HP android.

Nah Kalau brand anda tidak ingin punah berinovasilah. Pantau selalu perilaku dan trend yang ada dan miliki selalu visi yang jauh kedepan, jadi bukan hanya memikirkan rencana untuk satu atau dua tahun saja, tetapi lima hingga 10 tahun kedepan (Coach Juli Nugroho - empowerment coach)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun