Mohon tunggu...
Cunong Suraja
Cunong Suraja Mohon Tunggu... -

lahir di Yogyakarta bermukim di Bogor mengajar di FKIP-Universitas Ibn Khaldun Bogor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengoplos Senja Senin, Gus!

16 April 2018   10:26 Diperbarui: 16 April 2018   10:34 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sisa kopi sarapan pagi masih tersaji di meja makan. Pagi berjalan lamban terikat perjanjian setangkup roti isi dengan lelehan mayonise dan saut tomat merah saga. Upacara sarapan disajikan berita televisi pembagian nomer pllat mobil ganjil genap yang dijinkan melintasi jalan toll. Hari ini tanggal genap.

Berita demi berita saling menyusul di layar kaca seperti gemuruh hujan dan petir bersabung mengguruhkan senja kemarin dalam botol minuman oplosan. Minuman yang membunuh ratusan jiwa penenggaknya di beberapa kota dari Tanggerang, Bandung, Sukabumi hingga kota kecil yang tidak terpampang di peta maupun tersangkut mesin pencari Google. Kota sangat kecil dengan padst penghuni.

Minuman bening tak sehitam kopi pagi tanpa pemanis Arief Joko Wicaksono terburai di dekat kedai poci bergula batu menawarkan sensasi purba zaman raja-raja bermahkota. 

Bukan raja sekarang yang lebih banyak menunjukkan sejumlah rekanan bisnis dan kartu penanda dipercaya untuk berhutang. Oplosan berikutnya mengalir nemacu adrenalin menuliskan kekhawatiran akan ditutupnya sarana pertemanan Facebook. 

Sarana yang dituduh telah membocorkan data pribadi penggunanya. Oplosan itu menyebarkan rekaman video CEO FB agar para pengguna menyebarkan dari akun ke akun. Suatu virus oplosan yang mungkjn mematikan perlawanan mati diam-diam.

Sisa pagi di lelehan cangkir kopi tersingkirkan menumpuk di tempat cucian siap dibilas usai dilumuri sabun cair wangi jeruk nipis. Cuaca kemarau memanggang berita-berita tokoh politik yang unjuk dada deng membuka baju. 

Dada-dadak yang tidak semernarik dada ayam goreng di gerai makanan lekas saji tersembul di sntara iklan basi wajah politisi siap bertsrung di gelanggang pemilihan anggota legislatif Indonesia 2019.

Pagi sudah menua, burung-burung pipit kepala haji yang bersarang di pokok palem merah tetangga sudah pulang balik membawa rumput kering unruk membangun sarang. Burung itu tidak mengoplos senjanya menjadi belitan cerita asmara, cukup senga jalinan rumput kering sarang rumah sederhananya.

2079

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun