Mohon tunggu...
Rossherleen ClarissaHalim
Rossherleen ClarissaHalim Mohon Tunggu... Lainnya - Clarissa Halim

Clarissa Halim known as Chein/sasa/Rissa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berbagai Cara Investasi Ala Anak Muda di Masa Pandemi

1 Januari 2021   21:37 Diperbarui: 1 Januari 2021   21:38 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini, kita dihadapkan pada situasi yang kurang kondusif terutama dalam bidang perekonomian ditambah dengan adanya Virus yang berhasil menyebar di Indonesia di awal tahun 2020 yaitu Virus Corona atau COVID-19. Lesunya perekonomian di Indonesia menyebabkan kehidupan bermasyarakat kurang kondusif, PHK dimana-mana dan maraknya tindak kriminal yang banyak merugikan masyarakat.

Adanya Pemutusan Hubungan Kerja yang didasari oleh pengurangan biaya operasional suatu perusahaan dikarenakan wabah penyakit yang mengharuskan masyarakat untuk tetap di rumah mengakibatkan berkurangnya daya beli konsumen, menjadikan perusahan merugi hingga ratusan juta. Maka dari itu banyak generasi muda yang mulai dari sekarang merasa bingung serta ketakutan akan kondisi perekonomian di Indonesia yang tak kunjung membaik.

Selaku generasi muda serta generasi digital 4.0 kita harusnya bisa mulai berkreativitas yang tinggi ditambah dengan adanya desakan dari sisi perekonomian. Membangun suatu kebiasaan baik untuk tabungan masa depan itu tidak mudah. Banyak tantangannya. Godaannya beragam mulai dari jajan makanan dan minuman kekinian hingga liburan/staycation tetapi harus tetap kita lakukan untuk kepentingan di masa yang akan datang.

Seperti contoh, anak-anak muda sekarang sudah bisa memulai investasi untuk tabungan masa depan. Apa itu investasi? Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal, baik langsung maupun tidak, dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut. Jika dilihat mungkin merasa asing dan ragu, bagaimana kita anak muda memulai investasi? Apa harus menggunakan modal yang besar? Dan lain sebagainya. untuk mulai investasi lakukan pelan-pelan saja, mulai dengan jumlah kecil namun konsisten dan disiplin. Banyak cara untuk memulai berinvestasi apalagi bagi kaum muda yang masih ingin belajar, macam-macam investasi yang ada kiranya cocok untuk kaum muda antara lain :
*Reksadana
*Emas Batangan
*Saham
*Deposito Berjangka
*Surat Berharga Negara (SBN)

Dan kita akan bahas satu persatu dimulai dengan reksadana, Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di  pasar modal dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Untuk memulai dalam investasi reksadana sangat mudah karena dengan menginvestasikan dana bisa dimulai dengan Rp 10.000, investor sudah dapat memiliki portofolio yang terdiversifikasi seperti obligasi,saham,dll.

Berinvestasi pada Emas Batangan pun bisa dilakukan, salah satu alasan kenapa emas batangan direkomendasikan karena harga emas yang di setiap tahun akan naik harganya. Misalnya harga emas di tahun 2020 Rp 800.000 di awal tahun 2021 harga emas meningkat menjadi Rp 850.000 dan tidak menutup kemungkinan jika harga emas di tahun 2023 bisa menjadi Rp 1.000.000, jadi bisa disimpan hingga harga jual untuk emas tinggi.

Beli saham pun bisa jadi alternatif dalam memulai investasi meski resiko yang didapat cukup tinggi, lebih baik dihindari jika ingin membeli saham pada perusahan yang dikira kurang stabil karena jika perusahaan tersebut mengalami kebankrutan kita akan merugi, nah lebih baik untuk memilih-milih terlebih dahulu mana perusahaan yang baik dan stabil dalam keuangannya. Hasil dari beli saham ini bisa didapat dari 2 cara yaitu capital gain atau dividen. Capital gain adalah laba yang diperoleh dari investasi dalam surat berharga atau efek, seperti saham, obligasi atau dalam bidang properti, dimana nilainya melebihi harga pembelian dan dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya jumlah saham yang dimiliki. Tetapi sekali lagi perlu diingat jika ingin berinvestasi dengan saham maka kita harus mengenali betul perusahaan yang akan kita ingin beli sahamnya.

Lalu investasi yang berbentuk Deposito Berjangka, Deposito Berjangka itu sendiri merupakan jenis deposito dengan jangka waktu tertentu. Penarikan deposito jenis ini hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati antara bank dengan nasabah mulai dari 1 hingga 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan untuk atas nama perorangan maupun lembaga. Dalam deposito berjangka, nilai pokok uang yang disetorkan tetap akan terjaga dan dijamin aman oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Caranya cukup mudah dengan menyimpan uang dalam tabungan selama jangka waktu tertentu (mulai dari 1 hingga 24 bulan), nantinya dalam tabungan tersebut akan mendapatkan bunga. Dan perlu diingat bahwa deposito berjangka membutuhkan jangka waktu. Investor tidak dapat mengambil simpanan sebelum jangka waktu yang telah disepakati. Jika investor tetap ingin mengambil simpanan sebelum jangka waktu yang telah disepakati maka investor harus menanggung biaya tambahan serta biaya penalti.

Nah jika masih belum menemukan yang cocok maka pilihan berikutnya adalah pilihan investasi di Surat Berharga Negara(SBN) atau Surat Utang Negara(SUN), merasa asing ya? Apa sih SBN itu? SBN adalah surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang pembayaran bunga dan pokoknya dijamin Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan masa berlakunya. Jadi berinvestasi di SBM  dibilang sangat aman. Manfaat dari berinvestasi di SBN adalah bisa menjadi agunan dan dijual setiap saat jika membutuhkan dana, dan ketika berinvestasi di SBN kita juga ikut serta aktif membangun negara karena dana hasil penjualan SBN akan digunakan sebagai APBN Negara. Cara membelinya bisa melalui pasar perdana atau pasar sekunder. Atau lebih mudahnya kini telah hadir aplikasi Bareksa yang tersedia di smartphone sehingga lebih memudahkan para investor yang ingin membeli SBN. Tetapi waktu penjualan di antara kedua pasar (perdana/sekunder) berbeda. Perbedaannya Pasar Perdana merupakan penawaran dan penjualan SBN untuk pertama kali, sedangkan Pasar Sekunder baru mulai memperdagangkan surat berharga setelah dijual di Pasar Perdana.

Nah bagaimana? Sudah menemukan yang dikira cocok? Dalam berinvestasi kita diharuskan teliti dan memahami serta diperlukan kehati-hatian, jangan sampai kita berinvestasi malah berujung kita yang merugi. Berikut saya bagi tips investasi aman ala Tasya Kamila (dari artikel yang ditautkan oleh bareksa.com)
1.Pahami produk
Sebelum memutuskan untuk menaruh dana di instrumen investasi ada baiknya kita mengenal produk investasi tersebut.
2.Sesuaikan dengan resiko
Apabila kita adalah investor pemula, yang baru mengenal investasi, coba dulu produk dengan risiko rendah
3.Jangan ikut orang lain
Setiap orang memiliki kebutuhan dan toleransi risiko yang berbeda beda,Tujuan investasi orang pun berbeda. Ada yang ingin mengumpulkan dana darurat dalam jangka pendek, ada yang ingin menyiapkan dana pensiun jangka panjang
4.Jangan tergiur return yang besar
Tasya mengingatkan bagi para pemula untuk waspada apakah investasi yang ditawarkan tersebut resmi diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan regulator. "Kalau ada investasi yang menawarkan return pasti misal 10 persen per bulan, tapi tidak jelas darimana keuntungan bisnisnya, hati-hati, biasanya itu investasi bodong." Jadi jangan mudah tergiur.

Sebagai calon investor muda, sebelum memutuskan untuk menanamkan dana di pasar modal dan bermain saham, ada hal mendasar yang harus dipahami. Yakni kemauan untuk belajar tentang cara investasi saham dan mengenali tipe profil resiko investasi Anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun