Mohon tunggu...
Clinsen Fardidi
Clinsen Fardidi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis review coffee shop, trend coffee shop, dan tulisan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Keterampilan dan Kreativitas Berbahasa Siswa Melalui Pembelajaran Daring

3 Oktober 2021   16:00 Diperbarui: 3 Oktober 2021   16:25 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan dan penyesuaian perlu dilakukan untuk menyikapi dampak dari pandemi Covid-19. Mulai dari kegiatan di ranah perekonomian, dalam keseharian bersosial, sampai ke ranah pendidikan. 

Pendidikan menjadi salah satu indikator penting dalam kemajuan umat manusia. Dampak dari pandemi Covid-19 mengharuskan adanya perubahan besar dari ranah pendidikan. Bagaimana pun pendidikan harus mendapat perhatian yang lebih agar tidak berdampak buruk kedepannya.

Hadirnya wabah pandemi Covid-19 memaksa dunia pendidikan untuk berpikir dan bekerja lebih keras dalam menyiasati jalannya proses belajar-mengajar. 

Hambatan besar datang dari dampak pandemi Covid-19 yang tidak memungkin untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara langsung atau tatap muka. 

Melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID, dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.

Dampak dari pandemi Covid-19 juga dirasakan oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dalam menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang umunya dilaksanakan dengan turun langsung ke lapangan memajukan desa. Namun semenjak pandemi Covid-19 melanda, metode dan pelaksanaan KKN UPI harus berubah  menjadi daring. 

Dalam menyiasati pandemi Covid-19, Universitas Pendidikan Indonesia membuat suatu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dengan tema Literasi yang berbasis digital.

Tingkat literasi yang rendah di Indonesia merupakan permasalahan yang menjadi tanggungjawab semua kalangan masyarakat, mulai dari tenaga pendidik sampai lingkup paling dekat yaitu keluarga. 

Hal tersebut yang menjadi tujuan dilaksanakannya KKN Tematik UPI sekarang ini. Fokus utama literasi kemudian bercabang menjadi beberapa bentuk literasi diantaranya literasi baca-tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, dan literasi digital.

Program dalam peningkatan literasi dilakukan di Desa Cangkuang Kulon, Kabupaten Bandung, dengan sasaran program ditunjukkan untuk siswa SDN Kota Baru. 

Program yang dilaksanakan merupakan pembelajaran daring tentang pengenalan pantun dan surat undangan sebagai upaya meningkatkan keterampilan dan kreativitas berbahasa.

Adapun program yang dilakukan yaitu pembekalan terhadap guru mengenai literasi di lingkungan sekolah mulai dari literasi yang paling dasar sampai literasi digital, pendampingan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) tahap 2 atau tahap transisi, pembuatan media pembelajaran mengenai pantun dan surat undangan sebagai upaya meningkatkan keterampilan berbahasa para siswa, dan pengarahan kepada orang tua/wali dalam pendampingan siswa untuk pembelajaran di rumah.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Sepanjang kegiatan berlangsung, banyak hambatan yang terjadi baik dari pihak mahasiswa, guru, siswa, maupun orang tua/wali. 

Salah satu hambatan yang cukup besar dalam penerapan program yang telah dirancang bersama pihak mahasiswa dan guru adalah kemampuan beberapa siswa yang masih belum menguasai kemampuan membaca dan menulis. 

Ini merupakan temuan masalah yang tidak diduga, pasalnya siswa yang menjadi sasaran program ini merupakan siswa yang sudah menduduki kelas 5 sekolah dasar. 

Ketidakmampuan beberapa siswa untuk membaca dan menulis disebabkan oleh lingkungan yang tidak membiasakan mereka untuk belajar membaca dan menulis.

Faktor lain berdasarkan pengungkapan guru yaitu disebabkan oleh ketidakmampuan siswa dalam memahami materi yang dijelaskan secara daring. 

Faktor tersebut juga memiliki akar permasalahan berupa tidak semua siswa memiliki perangkat untuk mengakses materi-materi yang dibagikan oleh guru. Keterbatasan perangkat yang dimiliki menjadi faktor yang cukup krusial, pasalnya guru juga kesulitan untuk menyiasatinya.

Seperti apapun kondisi di lapangan, program literasi di lingkungan sekolah harus tetap menjadi perhatian semua kalangan. Literasi di lingkungan sekolah merupakan faktor yang begitu berpengaruh besar pada perubahan jangka panjang. 

Gerakan literasi sekolah juga sudah lama menjadi program yang dijalankan oleh pemerintah. 

Dengan adanya program KKN Tematik UPI dengan tema literasi diharapkan mendukung peningkatan literasi terutama pada lingkungan sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun