Mohon tunggu...
CLICKompasiana
CLICKompasiana Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas commuter Line

Akun Resmi CommuterLine Community of Kompasiana. Akun ClicK lainnya: https://www.instagram.com/clickompasiana/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

7 Perilaku Buruk Ibu-ibu di Commuter Line

30 Desember 2015   17:18 Diperbarui: 30 Desember 2015   17:31 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Buang sampah sembarangan (dok. Click)"][/caption]Pernahkan anda memerhatikan bagaimana tingkah laku ibu-ibu yang menumpang Commuter Line? Terutama mereka yang membawa serta anak-anak balita dan usia Sekolah Dasar. Mereka kerap bersikap sangat menjengkelkan karena tidak mengindahkan larangan dan bersikap seenaknya. Commuter line seakan dianggap sebagaimana transportasi umum lainnya seperti angkot atau metro mini.

Di bawah ini ada 7 perilaku buruk ibu-ibu yang membawa anak-anaknya;

1. Membuang sampah sembarangan.

Pada umumnya ibu-ibu membawa bekal dan makanan dan minuman untuk anak-anaknya. Walau ada larangan untuk makan dan minum dalam Commuter Line, sama sekali tidak digubris. Ya, kita bisa mengerti hal ini karena anak-anak akan sulit ditahan jika bilang haus atau lapar. Mereka pasti merengek atau menangis. Kita masih bisa mentolerir anak-anak yang minta makan dan minum. Namun hal yang menjengkelkan adalah ketika ibu-ibu mereka dengan seenaknya membuang sampah bekas makanan ke lantai Commuter Line.  Lantai yang bersih dan selalu dipel petugas itu seketika menjadi kotor dengan sampah berserakan. Tanpa merasa bersalah, ibu-ibu itu melempar bekas bungkus/ kemasan makan dan minuman ke atas lantai. Entah, apakah ini merupakan kebiasaan buruk mereka dimana-mana atau karena kurang pendidikan. Dan ini tentu saja memberi contoh buruk pada anak-anaknya.

2. Membiarkan anak-anak berdiri di bangku tanpa melepas sandal/sepatu.

Kita sering melihat ibu-ibu membiarkan anaknya yang ingin berdiri di bangku menghadap jendela dengan tetap memakai alas kaki. Sepatu atau sandal adalah alas kaki yang kotor, bekas menginjak segala sesuatu di sepanjang jalan yang pernah mereka lewati. Bahkan bisa jadi menginjak kotoran najis yang menjijikkan. Sedangkan bangku untuk duduk semua penumpang, yang sebagian besar  harus menjaga pakaiannya karena ke kantor dsb. Karena itu sebaiknya anak-anak diajarkan untuk melepas alas kakinya sebelum naik ke bangku. Sayangnya banyak ibu-ibu yang malas untuk melakukannya. Ini cermin kepribadian ibunya juga, mungkin dia orang yang 'jorok'. Anak-anak itu7 nantinya juga tak pandai menjaga kebersihan.

3. Membiarkan anak-anak bergelantungan tanpa dijaga.

Anak-anak selalu tertarik untuk dapat bermain bergelantungan di atas pada besi-besi tempat bagasi. Ibu-ibu membiarkan saja anak-anaknya bergelantungan tanpa penjagaan. Padahal, kalau anak-anak jatuh, mereka juga yang bakal histeris dan menyalahkan pihak lain. Ibu-ibu itu tidak mengajarkan bahwa beberapa permainan bisa berbahaya. Asal anak-anak senang, dibiarkan saja berulah apapun juga.

4. Membiarkan anak-anak berlarian dalam Commuter Line

Kalau anak-anak berlarian di lapangan, tidak mengapa. Masalahnya ini berada di dalam Commuter Line. Jika anak-anak dibiarkan berlari-lari di dalam Commuter Line yang sedang bergerak, maka resikonya adalah mereka akan jatuh. Apalagi jika mereka bolak-balik dari satu gerbong ke gerbong lain, sambungan kereta bisa menjadi masalah. Selain itu, ulah mereka bisa mengganggu penumpang-penumpang lain.

5. Tidak bertoleransi terhadap penumpang lansia dan wanita hamil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun