Mohon tunggu...
Claudia Winata
Claudia Winata Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang ibu rumah tangga pecinta tanaman dan beagle sekaligus freelancer Web Design & Digital Marketing dan pecinta game.

Lulusan Teknik Informatika Univesitas Surabaya yang menyukai programming, computer gaming dan logika dibaliknya. Mengajar sebagai asisten dosen dan juga dosen pemrograman di STIKOM Surabaya 2001-2005 (sekarang Universitas Dinamika) dan memutuskan berhenti bekerja fulltime untuk membesarkan anak-anaknya. Justru menemukan passionnya dalam pekerjaan freelance sebagai web designer sekaligus digital marketer yang ditekuni hingga hari ini. Penyuka teknologi baru, gadget dan algoritma. Pelajari lebih banyak di www.ank-webdesign.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Instagram Tidak Bisa Diakses=Kiamat?

31 Januari 2021   11:26 Diperbarui: 31 Januari 2021   11:43 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kehilangan Akses ke Instagram Akun Bukanlah Akhir Dari Segalanya Kok!/ank-webdesign.com

Kalau smartphone kamu cuma bisa diisi 3 macam aplikasi, apa yang akan kamu pilih? For me, it will be Instagram (hiburan sekaligus kerjaan), Gojek (untuk Gofoodnya pastinya) dan Whatsapp! Ya, Instagram sudah menjadi bagian dari hidup, suka atau tidak suka. Tapi akhir-akhir ini sering terjadi account Instagram "hilang", entah kena hacked atau kita sendiri yang lupa password dan kehilangan akses.

Sebagai penyuka teknologi yang cukup paham masalah security in the digital world, aku sangat berhati-hati dalam masalah ini. Jangan sampai akun yang kupegang kena hacked atau dicuri orang, ga lucu banget lah ya kalau sampai kejadian. Jadi hampir semua aplikasi di smartphone kupasangi 2 Step Verification untuk memastikan keamanannya. Verifikasi 2 langkah ini untuk memastikan jika seandainya kata sandinya berhasil diketahui orang, itu saja tidak akan cukup untuk login dan mengambil alih akun tersebut. Bentuknya juga berbeda-beda, ada yang berupa OTP SMS ke nomor hape yang berbeda, ada juga yang kupasangi Google Authenticator. 

Aman? Iya dong! Buktinya kemarin ini hampir saja aku sendiri kehilangan akun Instagramku saking amannya nih aplikasi! 

Jadi ceritanya minggu lalu mbak-mbak cakep dari Samsung kirim pesan bahwa smartphone PO kemarin sudah ready dan bisa diambil. Wah asik, padahal tadinya dibilang 4 Februari baru datang barangnya, ternyata sudah nongol seminggu lebih awal. Berangkatlah ke gerai resmi smartphone yang bersangkutan sambil bawa smartphone lamaku yang mau ditukar-tambah. Omong-omong, ini sebenarnya adalah hal yang baru untukku karena biasanya smartphone lama tidak pernah kujual atau tukar tambah. 

Biasanya diwariskan aja ke anak-anak, sampai akhirnya bulukan dan tidak layak pakai lagi. Nah kali ini aku memutuskan untuk mencoba fitur trade-in karena kupikir toh smartphone anak-anak masih bagus, belum perlu diganti, jadi baiknya ini ditukar-tambah aja. Cuman ribetnya kali ini ga bisa bawa pulang hape baru lalu duduk santai memindahkan isi semua hape lama ke hape baru sambil ngupi-ngupi. Hape lama harus langsung dibawa dan diserahkan ke gerai resmi tadi sebelum menerima hape barunya.

Untungnya hape lama dan baru ini dari brand yang sama dan versi Android juga sama, dengan aplikasi Smart Switch yang terinstal di dalamnya sangat mudah memindahkan semua isi hape lama ke hape baru, hanya dengan 1 klik saja. Jadi ga perlu lagi nanti install aplikasi yang kita butuhkan satu persatu di hape baru, karena semua isi hape lama seperti dicloning, berpindah seluruhnya (termasuk isi Gallery, layout icon-iconnya, wallpaper, settingan wifi, dll) ke hape baru. Di hape baru yang harus kita lakukan adalah login ulang aja ke aplikasi-aplikasi tersebut, that's it!

Tapi apa benar sesederhana itu? Benar sih, kalau saja kamu tidak seiseng aku memasang aneka jenis proteksi untuk aplikasi tersebut! Login ulang ke Facebook, masukin user name dan password done, tapi Facebook mendeteksi bahwa hape ini adalah perangkat baru yang tidak mereka kenali jadi mereka meminta otentikasi ke-2, berupa masukkan kode OTP yang mereka kirim melalui sms. 

Ga masalah, sms diterima, masukkan OTP, beres! Login ke Whatsapp juga sama, beres. Login ke WeChat, Telegram, Mobile Legends, Clash of Clans, semua beres tanpa masalah berarti. Saatnya login ke Instagram, nah otentikasi ke-2 untuk Instagram ini kebetulan kupasang menggunakan Google Authenticator yang akan mengenerate serangkaian kode yang harus kita inputkan di Instagram untuk dapat login di perangkat baru.

Masalahnya,

Google Authenticator di hape baru ini juga menuntut untuk disetting ulang kan, alias harus dihubungkan ke akun Instagram yang bersangkutan sebelum dapat mengenerate kode keamanan tersebut! Sebentar sebentar... Jadi, untuk login ke Instagram harus memasukkan kode keamanan dari Google Authenticator sementara untuk mengenerate kode keamanan tersebut Google Authenticator harus melakukan scan QR Code yang terdapat pada Instaram account kita. Lahhh... kok jadi kayak telur vs ayam?!? Mana yang duluan? Keringat dingin mulai menetes.

Coba login melalui Facebook... dan gagal. Karena account Facebook ini tidak hanya terhubung dengan 1 Instagram melainkan dengan banyak akun Instagram klien yang aku manage. Login melalui laptop (karena laptop kan bukan perangkat baru, logikanya harusnya bisa dong ya dipakai login ulang)... dan masih gagal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun