Mohon tunggu...
ClarissaClaa
ClarissaClaa Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Seorang mahasiswi teologi yang memiliki minat tinggi pada dunia literasi dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Duduk Berempat

1 April 2020   08:57 Diperbarui: 1 April 2020   09:27 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah sekian tahun berlalu,
(entah berapa tepatnya, aku sampai lupa)
akhirnya kami bisa seperti ini

Duduk berempat, mengapit meja kecil
dengan semangkuk sup ayam yang masih mengepul di atasnya.

Canggung.
Itu semua yang masing-masing kami rasakan.
Bahkan untuk mengambil lauk di tengah meja saja membuat kami salah tingkah.

Tapi mau tak mau, kami menghadapi ini setiap hari.
Hingga waktu lumer, dan kami pun ikut mencair.

Kami mulai bisa bersuara di tengah kunyahan,
mengobrol tentang ini dan itu, dari yang penting sampai tak penting,
lalu tertawa bersama karenanya.

Mulai dari cerita adik tentang pacar dan ujian-ujian kelulusannya.
Mama yang sibuk belajar resep baru (untuk dijual katanya).
Papa yang hampir mendapat promosi jabatan.
Dan baru kali ini, aku bisa menceritakan tentang keinginanku pindah kerja.
Suatu hal yang belum kuceritakan kepada siapapun, termasuk pantulan di cermin.

Kami terus bercerita satu sama lain,
bahkan setelah makanan di meja habis, perbincangan belum juga habis.
Mungkin kelihatannya kami duduk selama beberapa jam saja di sana.
Tapi aku merasa telah melakukan perjalanan waktu yang panjang
melihat adik bertambah dewasa, juga papa-mama yang mulai menua.

Aku seolah sedang melihat keping sejarah dari masing-masing penghuni rumah ini.


Dan kian hari, aku terus diajar untuk semakin memahami
apa yang penting dari kehidupan ini.

Yaitu mereka bertiga, yang tinggal di bawah atap yang sama denganku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun