Mohon tunggu...
Clarice Patricia
Clarice Patricia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi yang senang menulis artikel mengenai segala hal.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fashion dan Mental Health, Apakah Ada Hubungannya?

1 November 2022   21:21 Diperbarui: 1 November 2022   21:33 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekhawatiran berkembang mengenai kesehatan mental di seluruh dunia, terutama dikarenakan pandemi Covid-19. Banyak faktor, beberapa lebih tidak terduga daripada yang lain, mungkin berdampak pada kesehatan mental. 

Fashion dapat meningkatkan harga diri kita dan membantu kita tumbuh, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang, terutama pada remaja. Kesehatan mental remaja dapat dipengaruhi secara negatif oleh fashion karena berbagai alasan, termasuk citra tubuh, tekanan teman sebaya, masalah kelas, dan banyak lagi.

Fashion atau busana adalah suatu objek yang digunakan untuk melindungi tubuh ataupun membuat penampilan yang baik kepadanya. Pada umumnya, setiap orang mempunyai cara yang berbeda untuk memperlihatkan ekspresi nya, terkadang mereka menggunakan busana sebagai salah satu cara tersebut. 

Sebuah tren atau mode dapat dipengaruhi oleh berbagai penyebab, seperti pakaian selebriti terkenal, perusahaan fashion merchandising, pameran desainer, dan produsen tekstil. 

Fashion berkontribusi pada kepercayaan diri seseorang serta harga diri pada setiap harinya. Fashion membantu orang menonjol di keramaian untuk mengekspresikan kepribadian mereka dan membantu orang merasa percaya diri dan baik tentang diri mereka sendiri. 

Fashion mempengaruhi kesehatan mental kita dengan beberapa cara. Bentuk pada busana, warna, dan pola dikatakan dapat menaikkan suasana hati kita dan membuat kita lebih girang. 

Menurut beberapa studi, bermain dandanan dapat menurunkan risiko depresi dan kekhawatiran yang berlebihan. Memakai pakaian yang membuat orang merasa nyaman dan percaya diri juga dapat menjadi sebuah dorongan positif bagi diri sendiri.

Otak kita terus-menerus dirangsang oleh fashion, apalagi tren fashion. Bahkan ketika kita tidak membutuhkan baju baru, pemasaran media sosial membuat kita menginginkannya. 

Rasa takut ketinggalan jika kita tidak mengikuti hype muncul. Mau harganya murah ataupun mahal, remaja seperti ini mengharuskan dirinya untuk membeli.

Kesehatan mental remaja dapat dipengaruhi secara negatif oleh fashion karena kombinasi dari tekanan teman sebaya dan kesadaran diri yang melekat pada usia. Ketidakmampuan untuk membeli pakaian yang up to date, ataupun pakaian yang diucapkan sebagai bad taste dapat menyebabkan perasaan tidak mampu dan malu, yang berefek buruk terhadap kesehatan mental. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun