Mohon tunggu...
M Aldwin Danika Putra
M Aldwin Danika Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inilah Alasan Mengapa Tidak Perlu Membeli Playstation Classic

7 Desember 2018   14:04 Diperbarui: 7 Desember 2018   14:33 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
via playstation.com

Beberapa Waktu lalu Sony baru saja meluncurkan Konsol "Remake" Playstation 1 tetapi dalam bentuk mini. Ukurannya pun lebih kecil 45% dibandingkan dengan Konsol Playstation 1 jadul tersebut. Konsol lawas dalam bentuk mini tersebut dijual dengan seharga 1.8 Jutaan tersebut membuat anda bisa menemani bernostalgia.

Apa saja alasan yang membuat kita tidak perlu membeli konsol Playstation Classic?

1. Hanya untuk dijual Nostalgia supaya diharapkan tentunya dapat menghadirkan kembali bermain beberapa game PS1 yang sempat populer di zamannya.

2. Hanya cocok untuk dikoleksi khususnya penggemar kolektor.

3. Beberapa fitur yang kurang menarik seperti seluruh fungsi tersebut hampir sama dengan konsol yang hanya bisa memainkan beberapa game populer Nintendo.

4. Game yang dimainkan hanya sedikit atau terbatas mengingat banyaknya game-game yang berjaya di masanya.

5. Kalah canggih dari Vita TV karena jika dibandingkan dengan PlayStation Classic, Vita TV justru memiliki beberapa fitur lebih baik, diantaranya bisa menggunakan kontroler DualShock3, bahkan bisa menjalankan beberapa aplikasi seperti YouTube, Netflix dan lainnya, hingga memainkan game PS1 via PSN dan juga memainkan seluruh game PS Vita.

Bahkan menurut beberapa Youtuber luar negeri mereview Konsol "Remake" tersebut menurutnya ada beberapa kejanggalan di Frame Rate di Game NTSC dan PAL di Playstation Classic, yaitu Gambar pada game PAL jadi terlihat lambat, sedangkan gambar pada game NTSC terlihat patah-patah. Sungguh mengecewakan.

Inilah alasan-alasan tidak disarankan membeli Playstation Classic.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun