Mohon tunggu...
Politik

Artis Nyaleg Salah Parpol atau Salah Siapa?

20 Juli 2018   19:00 Diperbarui: 20 Juli 2018   19:15 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang diberitakan media ,sekitar 52 artis telah ikut didaptarkan beberapa parpol untuk jadi calon legislatif pada pemilu 2019.
Berbagai komentar muncul berkaitan dengan pencalonan itu antara lain ada yang me ngatakan ,hal itu merupakan bukti kegagalan parpol dalam kaderisasi.
Untuk komentar yang seperti itulah aku jadi tertarik ikut membahasnya.
Menurut pendapatku ,tujuan parpol mengikut sertakan artis sebagai calegnya tentu untuk meningkatkan perolehan suaranya di parlemen.

Semua parpol wajar menginginkan perolehan suara yang tinggi karena untuk bisa bertahan di Senayan ,setiap parpol minimal harus menguasai empat persen dari jumlah kursi di DPR RI.
Untuk memperoleh suara itu masing masing parpol harus memilih caleg yang punya popularitas yang tinggi.
Tidak dapat dibantah kenyataan,banyak sekali artis yang sangat dikenal masyarakat .Wajar apabila nama artis yang sudah dikenal itu nantinya dipilih oleh para pengagumnya.

Walaupun belum pernah kubaca hasil survei ,tapi menurut pendapatku,secara umum masyarakat jauh lebih mengenal artis daripada politisi.Seperti kukatakan ,secara umum karena ada juga politisi yang lebih terkenal dari artis.
Oleh karena artis itu lebih dikenal dari politisi maka wajar saja pemilih menjatuhkan pilihannya kepada artis yang dikenalnya itu daripada politisi yang kurang dikenalnya.

Untuk pilihan yang demikian itu mungkin muncul pertanyaan ,bagaimana nanti mutu parlemen kalo anggota nya sekelas artis.Mereka kan tidak punya kemampuan sebagai wakil rakyat.

Menurutku pendapat seperti itu wajar muncul.Tetapi hal itu harus juga ditilik dari sisi lain.
Sebahagian besar pemilih menentukan pilihannya ,menurutku bukan karena prestasi seseorang dalam dunia politik tetapi ia menjatuhkan pilihannya kepada sosok yang ia kenal.

Atau pertanyaannya kalo dibalik berbunyi menjadi ,adakah atau seberapa banyak kah tokoh yang dikenal pemilih karena pengabdiannya yang hebat untuk rakyat.Aku ragu menjawab pertanyaan ini.
Oleh karena nama tokoh yang seperti itu tidak banyak dikenal masyarakat maka wajar saja pilihannya kepada artis ,idola nya ,daripada tokoh politik yang tidak pernah berbuat untuk rakyat bahkan juga tidak dikenalnya.

Salah parpol kah ini?. Jawabnya bisa ya dan bisa tidak.Menurutku popularitas seorang tokoh parpol bukan hanya ditentukan oleh parpolnya tetapi banyak komponen yang mendukungnya.
Dikatakan salah parpol kalau partai itu sangat minim melahirkan tokoh yang berjuang hebat untuk rakyat.Tapi pelaku demokrasi di negara ini tidak hanya tokoh parpol tapi banyak juga tokoh dari segmen lain.

Apakah juga masyarakat melihat muncul tokoh dari segmen lain itu yang juga berjuang ,untuk rakyat?.Atau semuanya dilihat rakyat hanya berjuang untuk kepentingan nya sendiri dan kelompoknya.
Karena kurangnya tokoh seperti itulah ,pemilih memilih tokoh  bukan karena prestasi atau kemampuannya tetapi karena dikenalnya.

Dalam hal seperti itu wajarlah pemilih mencoblos nama artis yang dikenalnya daripada mencoblos nama yang tidak dikenalnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun