Mohon tunggu...
Politik

Kalo Golkar Tarik Dukungan ke T Erry, Konstelasi Politik Sumut Akan Berubah

1 Januari 2018   14:44 Diperbarui: 1 Januari 2018   14:53 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Issu politik terhangat yang kudengar di Medan menjelang akhir tahun 2017 ,berhubungan dengan beredarnya informasi, Golkar akan menarik dukungan politiknya dari T Erry Nuradi.

Ir T Erry Nuradi sekarang ini menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Pada Agustus yang lalu T.Erry Nuradi telah mendapat rekomendasi dari DPP Partai Golkar untuk diusung pada pilgub 2018 nanti.Golkar memasangkan Erry dengan Ngogesa  Sitepu ,Bupati Langkat yang juga Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara.

Partai Nasdem pada November yang lalu juga telah mendeklarasikan dukungannya kepada Erry Nuradi yang juga Ketua DPD Partai Nasdem Sumatera Utara.

Selain kedua partai itu ,PKB juga telah memberi dukungan kepada gubernur petahana itu .
Tetapi pada November yang lalu ,Ngogesa Sitepu telah menyatakan mengundurkan diri sebagai calon wakil gubernur.
Kalau benarlah Golkar mencabut dukungannya terhadap T Erry tentu hal ini akan mengubah kostellasi politik pada pilgubsu nanti.
Kubaca di merdeka.com ,Nusron Wahid ,Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Jawa I mengatakan ,Golkar sekarang sedang proses mengevaluasi dukungan terhadap Tengku Erry Nuradi di Pilgub Sumatera Utara dan tahap finalisasi untuk mencalonkan Letjend TNI Edy Rahmayadi.

Seperti diketahui Golkar punya kursi 17 persen di DPRD Sumatera Utara, Nasdem 5 persen dan PKB 3 persen yang keseluruhannya berjumlah 25 persen.
Apabila Golkar mencabut dukungan kepada T Erry maka dukungan ke gubernur petahana itu tinggal 8 persen dan dukungan yang demikian tidak memenuhi syarat untuk maju pada pilgubsu.

Peluang T Erry untuk maju masih terbuka apabila ia menjalin komunikasi dengan Demokrat (14 persen) yang harus berkoalisi dengan Nasdem ( 5 persen) dan PKB ( 3 persen).
Tapi JR Saragih ,Ketua Demokrat Sumut juga udah menyatakan sikap ingin maju sebagai Sumut Satu.

Apa mungkin ,JR Saragih yang juga Bupati Simalungun itu  mau menjadi wakilnya T Erry Nuradi.

Pilihan lain gubernur petahana itu ,mendekat ke Hanura (10 persen) ,tetapi kalau tetap koalisi dengan Nasdem dan PKB masih ada kekurangan 2 persen.Untuk itu T Erry dapat menggaet PKPI ( 3 persen).Tapi muncul lagi pertanyaan siapa yang akan jadi wagub.
Menurut kawan kawan di Medan ,kalau diperhatikan T Erry lebih condong memilih sebagai wakilnya Nurajijah Marpaung yang kini juga menyandang jabatan sebagai Wakil Gubernur.Pada awalnya perempuan purnawirawan TNI ini adalah kader Hanura tetapi belakangan ini muncul kesan hubungan Hanura dengan Nurajijah kurang harmonis.

Untuk itu agak susah rasanya Hanura mengusung Nurajijah pada pilgubsu mendatang.
Kalo merapat ke PDIP (16 persen) agak sulit juga bagi T Erry karena diperkirakan partai pemenang kedua di Sumut itu udah punya calon sendiri yang kemungkinan nya, Djarot Syaiful Hidayat ,mantan Gubernur DKI.

Karenanyalah dengan pencabutan dukungan Golkar ke T Erry maka banyak hal yang belum jelas pada pilgubsu nanti sedangkan masa pendaptaran pasangan calon sudah dekat 8-10 Januari yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun