Literasi penting dikembangkan sejak anak usia dini. Literasi dipercaya menjadi dasar anak untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Literasi juga penting karena dipercaya bukan hanya mampu mengembangkan kemampuan anak secara akademik namun juga dapat mengembangkan kemampuan pola pikir kritis dan logis anak.Â
Pengembangan literasi juga bisa berdampak kepada sosial emosional anak. Namun, permasalahannya beberapa orang tua atau guru mungkin mengalami kesulitan menghadapi anak yang belum memiliki kemampuan literasi yang baik seperti belum mampu berbicara, membaca atau menulis dengan baik.
Hal ini bisa kita lihat dengan menggunakan pendekatan teori Piaget. Bisa jadi anak belum memiliki kemampuan literasi yang baik karena metode atau cara pengajaran yang digunakan tidak sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif anak yang dikembangkan oleh Piaget sehingga pada akhirnya anak tidak mudah memahami apa yang kita sedang ajarkan.
Apa saja tahap perkembangan kognitif anak dan bagaimana kita bisa mengajarkan literasi pada anak usia dini (0-7 tahun). Berikut adalah beberapa penjelasan dan tips and trick mengajar literasi seperti apa yang tepat untuk anak.
1. Tahap sensorimotor (0-2 tahun)
Pada tahap ini anak mengenal dunia melalui sensori, gerakan, dan tindakan dasar. Berikut beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengajarkan literasi pada tahap ini:
0-6 bulan:
- Tersenyumlah saat mengajak atau diajak bicara
- Fokus pada bunyi bahasa yang mereka dengar dan meminta anak meniru bunyi-bunyinya
- Dengarkan musik dan suara yang dibuat oleh mainan
- Menanggapi nama mereka
- Lacak sumber suara dengan mata atau dengan memutar kepala
6-12 bulan
- Kembangkan melalui keterampilan fisik: berguling, duduk, bangkit, merangkak, berdiri, dan berjalan
- Mainkan tepuk seperti ciluk ba/peek a boo
- Mulailah menanggapi perintah seperti beri saya …… dan datang ke sini
- Ucapkan kata-kata pertama sederhana seperti "mama", "papa", "susu" dan jangan merubah kata dari kata aslinya seperti susu menjadi "cucu", makan menjadi "mam".