Mohon tunggu...
Clara Anugrah Barus
Clara Anugrah Barus Mohon Tunggu... Guru - Educator

To be an educator is not about job, it's about CALLING

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menerapkan Experiential Learning pada Anak Usia Kelas Kecil (1-2 SD) Melalui Kegiatan Field Trip

17 September 2021   00:15 Diperbarui: 17 September 2021   01:10 2038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
*Kegiatan field trip ini dilakukan sebelum pandemi (Dok. Pribadi)

Pada waktu itu anak-anak sedang belajar mengenai lingkungan, bagaimana Tuhan menciptakan lingkungan sekitar kita lalu bagaimana kita bertanggungjawab dalam menjaga dan mengelola lingkungan yang Tuhan ciptakan. 

Lalu saya bersama guru-guru lainnya mengajak anak-anak untuk melakukan field trip ke tempat wisata alam. Disana anak-anak mengamati lingkungan alam sekitar dengan mereka mengobservasi dan menuliskan di lembar observasi pengamatan apa yang mereka dapati ketika berada disana. 

Bukan hanya itu, pada kegiatan ini anak-anak juga mempraktikkan sikap menjaga lingkungan dimana jika setiap kali mereka melihat ada sampah di tempat itu, mereka perlu mengambilnya dan membuangnya di tempat sampah.

Memungut sampah (Dok. Pribadi)
Memungut sampah (Dok. Pribadi)

*Kegiatan ini dilakukan sebelum pandemi (Dok. Pribadi)
*Kegiatan ini dilakukan sebelum pandemi (Dok. Pribadi)

Selain itu, karena pembelajaran ini tematik dimana terintegrasi dengan semua mata pelajaran, setelah mereka mengamati dan mengobservasi  lingkungan, murid-murid bersama teman kelompoknya membuat suatu karya berupa puisi dan lagu yang menggambarkan rasa syukur mereka terhadap lingkungan yang sudah Tuhan ciptakan.

Melalui kegiatan field trip ini pembelajaran menjadi begitu bermakna. Anak-anak bisa mengalami pembelajaran secara langsung dan pembelajaran bisa terjadi secara holistis. 

Karena dengan experiential learning yang diterapkan dalam kegiatan field trip ini bukan hanya mengembangkan area kognitif murid saja, namun juga dapat mengembangkan area psikomotor dan sosial emosional anak.

Namun pertanyaannya sekarang bagaimana disituasi pandemi seperti ini model pembelajaran experiential learning dapat diterapkan? Itulah yang menjadi tugas kita sebagai pendidik. Tantangan zaman bukanlah menjadi alasan kita berhenti mencari solusi, banyak cara yang bisa kita lakukan sebagai pendidik agar anak-anak yang Tuhan percayakan untuk kita bina, bisa merasakan pembelajaran secara holistis.

Banyak hal yang masih bisa kita lakukan dengan tantangan seperti ini. Pendidik ataupun guru bisa juga melakukan field trip virtual. Kita juga bisa memberikan tugas-tugas kepada anak yang authentic dan relevan yang bisa anak praktikan di rumah. 

Misalnya dalam pembelajaran lingkungan pada anak SD biasanya kalau pelajaran tatap muka kita memberikan assignment berupa membuat poster dengan kalimat ajakan menjaga kebersihan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun