Mohon tunggu...
Citta Giantry
Citta Giantry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi yang memiliki ketertarikan dengan dunia marketing dan social media analysis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Cyber Warfare: Era Baru, Peperangan Baru

4 April 2023   21:52 Diperbarui: 4 April 2023   22:31 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  Cyber Warfare/Shutterstock

Tak dipungkiri dengan era yang semakin maju, bentuk peperangan juga bergeser. Teknologi yang bergerak semakin pesat membuat ancaman negara tidak lagi hanya konfrontasi fisik secara langsung namun juga dapat terjadi di dunia maya. 

Adanya perkembangan ini akhirnya memunculkan ancaman cyber warfare. Cyber Warfare adalah tindakan serangan cyber yang dilakukan baik antar negara atau organisasi internasional untuk menyerang dan berupaya merusak jaringan informasi negara lain melalui virus komputer. 

Cakupan dari cyber warfare yang terlibat dalam perang dunia maya ini adalah teknik, taktik, dan prosedur yang memungkinkan mengacu pada tindakan berskala besar. 

Dampak dari cyber warfare ini menyebabkan kerusakan yang bisa dikatakan sebanding dengan peperangan yang sebenarnya karena mengganggu sistem komputer vital. 

Tujuan yang diinginkan dapat berupa spionase, sabotase, propaganda, manipulasi, atau perang ekonomi. Serangan cyber ini biasanya melibatkan serangan antar negara, namun beberapa kasus memperlihatkan bahwa serangan cyber juga dilakukan oleh organisasi teroris atau pihak lain non-negara. 

Sudah banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Cina, Israel, Iran, dan Korea Utara, yang memiliki kemampuan cyber aktif untuk operasi ofensif dan defensif. 

Saat negara-negara ini mengeksplorasi penggunaan operasi cyber dan menggabungkan seluruh kemampuan, maka kemungkinan konfrontasi fisik dan kekerasan yang terjadi sebagai akibat dari operasi cyber meningkat.

Istilah cyber warfare di Indonesia disebut perang sibernetika. Berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), terdeteksi pada tahun 2019 telah terjadi 290,3 juta aktivitas penyerangan cyber dimana Indonesia merupakan targetnya. 

Kemudian, di tahun berikutnya terjadi peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 495,3 juta serangan yang teridentifikasi. Selama masa pandemi pun serangan cyber juga terjadi peningkatan selaras dengan adanya peningkatan pengguna internet di Indonesia. 

Hal ini tentu saja menempatkan negara Indonesia menjadi negara yang sering dijadikan sebagai target serangan cyber. Data ini menjadi alasan bahwa keamanan siber di Indonesia harus lebih ditingkatkan. 

Merujuk pada hukum di negara ini, aktivitas cyber berada dalam wilayah keamanan nasional yang berarti ranah cyber warfare ini harus dikendalikan dengan baik oleh lembaga TNI kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun