Mohon tunggu...
CITRASARI
CITRASARI Mohon Tunggu... Koki - Mahasiswa

menulis adalah hobi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jogjakarta Communication Conference Ke-3

24 Maret 2021   17:56 Diperbarui: 24 Maret 2021   18:16 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia tengah dihadapkan dengan era new normal atau tatanan kenormalan baru. Dalam era ini, sebagian aktivitas bisa dilakukan secara digital atau virtual. Begitupun di Indonesia dengan sejumlah wilayah yang menerapkan Protokol Kesehatan secara ketat. Tatanan kenormalan baru membuat suatu kelompok atau individu yang hidup sebagai mahluk sosial menjadi sebuah keterbatasan untuk saling bertemu, berkomunikasi dan guna memenuhi kebutuhan hidup. Seperti pekerjaan, sekolah, kuliah dll. 

Pergesaran yang sangat signifikan dimulai munculnya wabah hingga era new normal, membuat dorongan pada sejumlah pihak untuk menemukan inovasi baru guna terjaganya kehidupan normal yang dapat terjalinnya komunikasi antara individu dengan kebutuhan-kebutuhannya. 

Setiap perubahan memiliki kelebihan dan kekurangannya, begitupun masuknya era baru. Dalam komunikasi banyak orang dihadapkan dalam membangun kepercayaan secara virtual. Pasalnya, saat berkomunikasi secara virtual, tatap muka secara langsung dengan lawan bicara tidak dapat dilakukan atau rasa kepekaan dalam diri manusia akan berkurang.

Lalu bagaimana semua orang mudah memahami dan menjawab tantangan di era new normal ?, Jogjakarta Communication Coference atau JCC ke 3 yang tayang pada tanggal 18 Maret 2021 melalui VIA ZOOM dan Live streaming On TV Muh ( Youtube channel Universitas Ahmad Dahlan) yang bekerjasama dengan Aspikom sebagai Korwil DIY-JATENG, Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, dan perguruan tinggi lainnya yang berkaitan. 

JCC mengangkat Tema Communication Challenges In Post Pandemic mendatangkan narasumber diantaranya Prof. Xi Zhuang, Ph,d. (Nanjing Normal university, China), Prof.dr.phill. Hermin indah Whyuni (Universitas gajah mada, Indonesia), Dr. Andi Fuller (Utrecht University, Netherlands), Dr.GM Naidoo (University of Zululand, sout Africa), Taufiqur Rahman, Ph,D. (Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, Indonesia) dan Chi Wang, Ph,D. (Matej bel University in banska bystrica, Slovakia).

Pembahasan yang memuat Post-Pandemic, guna memfasilitas para pelajar dan praktisi ahli dalam ikut aktif mendiskusikan serta mengkaji hal-hal yang ikut membantu tatanan kehidupan di seluruh dunia. Konferensi ini harapannya dapat meningkatkan propersional dibidang komunikasi yang berkaitan. Dimasa Post-Pandemic ini pemerintah, masyarakat, Corporate memutar strategi-strategi baru guna bertahan dan dapat menjadi suatu kebiasan. Tidak hanya para terpelajar yang mampu membiasakan tetapi bagaimana juga bisa merealisasikan kebiasaan baru dan ikut membantu menerapkan efektifitas keseluruh lapisan masyarakat.

Dalam bidang komunikasi, masyarakat dituntut untuk mempelajari hal-hal baru dalam dunia internet, tidak hanya melihat informasi melalui media massa tetapi aktif dalam penggunaan sosial media dan media daring lainnya yang dapat menghubungkan satu dengan yang lainnya. Dengan hal tersebut masyarakat khsusunya di Indonesia mampu bersaing dan beradaptasi dengan era new normal. Seperti halnya roda kehidupan yang harus tetap berjalan, begitupun tuntutan masyarakat dalam mempelajari media, serta dengan bijak menangkap informasi dan membagikan yang bermanfaat dan krdibel. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun