Mohon tunggu...
Citra Rahmah Putri
Citra Rahmah Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Khusus UNJ17 I Muslimah I.

Bismillahirrahmanirrahim. Suka membaca, dan mendengarkan banyak hal. Sedang belajar menyukai dan mencukupi kebutuhan menulis, Individu yang mencoba membiasakan menyukai Perpustakaan; yang mencoba menerima Kenyataan dan Memulai Rutinitas baru. Ingin terus Belajar Banyak Hal dari orang-orang Baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

5 Keterampilan untuk Mencapai Kecerdasan Linguistik (Berbahasa)

13 Juli 2022   14:59 Diperbarui: 7 November 2022   13:28 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bismillahirrahmanirrahim.

بسم الله الرحمن الرحيم

edit : next aku akan edit, masih nyambi nulis yang lain. Selagi ingat aku tuliskan dulu yak.

"Potensi bawaan lahir sejatinya memang ada, tapi jika tidak dilatih menjadi kebiasaan merupakan kerugian yang nyata"

Mendengarkan

Mendengarkan merupakan kompetensi awal yang manusia dalam "konteks" ini peserta didik butuh kuasai. Bagaimana peserta didik melatih menggunakan indera "pendengarannya" untuk mendengarkan informasi baru dari lingkungan, dan orang lain. Lalu bagaimana dengan peserta didik hambatan pendengaran??. Teman kita tersebut, "mendengarkan kita" dari berbagai jenis komunikasi seperti ekspresi wajah, gesture (Bahasa Tubuh), dan lainnya.

Menyimak

Kemampuan yang dilatih dengan konsentrasi yang cukup lama.Bahkan dengan peserta didik yang memiliki kekurangan pemusatan perhatian masih bisa dilatih fokus untuk beberapa menit kedepan. "semua orang" bisa melatih kemampuan menyimak.

Membaca

Kemampuan ini dilatih untuk menambah perbendaharaan kata pembaca. Dengan membiasakan membaca,berakibat memudahkan kita menjadi "pembicara" yang lancar, dan banyak kosakata yang kita miliki. Membaca juga menambah wawasan pada kita untuk memandang sesuatu dari perspektif yang berbeda-beda. kita di "paksa" membuka "sudut pandang orang lain". Membuat kita harus skeptis memandang berbagai hal sebelum mencetuskan sebuah gagasan baru atau mengkomentari suatu hal dengan "bijak".

Berbicara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun