Malang, 16 Maret 2025 – Kelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) MBKM Membangunan Desa telah mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan kesadaran dan keterampilan lingkungan di masyarakat. Dalam upaya mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan, warga RW 03, Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang, menggelar Pelatihan Pengolahan Limbah Organik Menjadi Kompos dan Eco Enzim di Kedai RT.10, Kelurahan Gading Kasri. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh warga setempat serta Ketua RT dan RW.Â
Tujuan-Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam mengolah limbah organik rumah tangga menjadi produk bernilai guna, seperti kompos dan eco enzim. Dengan penerapan ilmu yang diperoleh, diharapkan warga dapat mengurangi limbah organik yang berakhir di TPA serta memanfaatkan eco enzim untuk berbagai keperluan rumah tangga.
Program pelatihan ini bukan hanya sekadar kegiatan edukatif, tetapi juga bagian dari upaya untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) dan SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Dengan meningkatnya kesadaran akan pengelolaan sampah organik, RW 03, Gading Kasri diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam menerapkan pola hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan.Â
Pendekatan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah pendekatan partisipatif dan edukatif, di mana masyarakat tidak hanya menerima materi secara teori tetapi juga langsung terlibat dalam proses pembuatan eco enzim. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat eco enzim serta memberikan keterampilan praktik dalam pembuatannya. Materi disampaikan melalui ceramah interaktif yang dikombinasikan dengan diskusi dan sesi tanya jawab agar peserta dapat memahami informasi dengan lebih baik.
Setelah penyampaian materi, pelatihan dilanjutkan dengan sesi praktik secara langsung dalam pembuatan eco enzyme. Pada sesi ini, masyarakat dapat melihat secara langsung untuk mempraktikkan cara membuat eco enzyme dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan, seperti kulit buah, biasanya terbuang sia-sia. Narasumber memberikan panduan langkah demi langkah, mulai dari menjaga kebersihan wadah, mengaduk bahan secara teratur, dan menyimpannya di tempat yang teduh agar tidak terkena sinar matahari langsung. Dengan adanya praktik langsung ini, masyarakat dapat memahami dengan jelas bagaimana cara membuat eco enzyme di rumah mereka sendiri, dan juga  masyarakat diharapkan dapat mengikuti proses ini dengan cermat dan memahami setiap langkah yang dijelaskan.
Hasil dari pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Secara keseluruhan, pendekatan yang digunakan dalam pelatihan ini dirancang untuk memastikan bahwa masyarakat tidak hanya mendapatkan pengetahuan tetapi juga keterampilan dan motivasi untuk terus menerapkan serta menyebarkan praktik pembuatan eco enzim di komunitas mereka.
Pelatihan ini tidak hanya memberi dampak positif terhadap pengelolaan sampah rumah tangga, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan sekitar. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengelola sampah organik mereka menjadi eco enzim atau kompos, diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, penggunaan eco enzim sebagai pembersih alami mengurangi ketergantungan pada bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.Â
Melalui kegiatan ini, kelompok mahasiswa UM berharap dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan desa yang berkelanjutan. Selain membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan lingkungan, pelatihan ini juga menjadi wadah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga, yang pada akhirnya dapat memperbaiki kualitas hidup mereka. Dengan adanya dukungan penuh dari masyarakat setempat, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk menciptakan desa yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI