Mohon tunggu...
Citra Nurlaela Rahmawati
Citra Nurlaela Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pandemi Covid-19 Berdampak pada Kesehatan Mental?

26 Oktober 2021   15:42 Diperbarui: 26 Oktober 2021   18:07 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pandemi Covid-19 membawa dampak terhadap keberlangsungan hidup hampir di seluruh negara di dunia, terutama di Indonesia. Dampak tersebut, sangat terasa di berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, bidang sosial-budaya hingga pendidikan. Dampak pandemi Covid-19 juga membuat pemerintah menerapkan kebijakan-kebijakan yang membatasi masyarakat untuk melakukan aktivitasnya di luar rumah.

Terlalu lama melakukan aktivitas di rumah, terkadang membuat orang-orang merasa jenuh, terutama anak-anak hingga remaja. Mereka merasa tidak bisa bermain dengan bebas bersama teman-teman seumurannya. Tidak hanya itu, pendidikan yang dilaksanakan secara daring dengan tugas yang relatif banyak mengakibatkan anak-anak hingga remaja merasa capek. Belum pekerjaan rumah, seperti mencuci piring atau membersihkan rumah, juga bisa mengakibatkan perubahan sikap hingga emosi pada seseorang. Perubahan emosi dari seseorang bisa memengaruhi kesehatan mental.

Mental seseorang bisa dikatakan baik jika merasa bahagia, tentram, tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sementara, mental sesorang bisa dikatakan terganggu jka merasa cemas, takut, mudah tersinggung dan perubahan emosi lainnya yang tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi bisa berdampak pada orang lain di lingkungan sekitarnya. Jika sudah seperti itu, lalu bagaimana cara untuk menjaga kesehatan mental agar tidak terganggu?

Untuk mencegah gangguan kesehatan mental, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Jika merasa capek, lelah atau hal lainnya, bisa istirahat terlebih dahulu. Jangan terlalu memaksakan, karena sesuatu hal yang dilakukan secara terpaksa juga tidak baik buat diri sendiri. Selain itu, bisa melakukan self reward atau memberi penghargaan terhadap diri sendiri.  Bisa dilakukan dengan membeli makanan yang enak atau bisa pergi keluar. Namun, tetap diingat pada masa pandemi seperti ini jangan melupakan protokol kesehatannya ketika keluar rumah. Self reward tidak harus dilakukan di luar rumah,banyak hal-hal mengasyikkan yang bisa dilakukan, seperti bermain bersama anak, atau memasak bersama hingga makan bersama. Kemudian, bisa juga bercerita kepada orang lain. Walaupun mungkin tidak memberikan atau menghasilkan sebuah solusi, tetapi setidaknya ketika bercerita ada rasa lega dan bisa mengurangi beban yang  dipendam sendiri. 

Pada masa pandemi sekarang ini, selain harus menjaga kesehatan tubuh, kita juga harus menjaga kesehatan mental. Baik kesehatan fisik maupun mental merupakan hal sangat penting bagi diri sendiri. Dan yang mengetahui bagaimana keadaan mental seseorang adalah diri anda sendiri atau bisa diketahui dengan berkonsultasi ke psikolog atau lainnya yang bisa mengetahui dan memberikan solusi tentang kesehatan mental.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun